Robohnya Saung Mewah LP Sukamiskin
Dasar napi berduit, ketemu keluarga dan kolega pun, mereka ingin yang eksklusif. Mereka tak mau ketemuan massal dengan keluarga napi yang lain di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin.
Mereka pun akhirnya rela membangun saung mewah yang biayanya tentu saja mahal. Hanya untuk keperluan bertemu dengan keluarga dan kolega.
Karena duit yang digunakan untuk membangun dari kantong napi para koruptor, tentu saja hanya mereka sendiri yang bisa menggunakan saung-saung mewah itu. Seolah, sudah seperti milik pribadi.
Namun kini, saung-saung mewah itu sudah tak ada lagi. Petinggi Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin yang baru, menerapkan kebijakan untuk membongkar saung-saung mewah itu. Jumlahnya ternyata tidak satu dua, melainkan mencapai 32 buah.
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat Dodot Adi Koeswanto menyatakan, saung mewah yang ada di Lapas Sukamiskin ini sebenarnya sudah ada sejak lama.
"Itu (saung mewah) sudah berlangsung sejak lama," ujar Dodot di Bandung, Rabu.
Namun dia mengaku tidak mengetahui secara rinci sejak kapan saung itu dibangun atau milik siapa saung-saung tersebut.
"Saya belum pernah ke sini saya bertugas di Bangka Belitung. Jadi saya belum tahu," kata dia.
Setelah 32 saung dibongkar pada Selasa 24 Juli hingga Rabu dini hari. Rencananya Kemenkumham akan membangun tempat kunjungan yang representatif.
Nantinya setelah saung baru telah dibangun, maka kunjungan keluarga akan seperti di lapas atau rutan lain atau lokasinya diakses secara massal tidak secara pribadi.
"Tempat kunjungannya sebenarnya antara kantor dan blok hunian, jadi ada tempat menerima kunjungan," kata dia. (ant)