Robbie Fowler Ungkap Alasan Klopp Tolak Tawaran MU
Salah seorang legenda Liverpool, Robbie Fowler mengungkapkan alasan Klopp menolak tawaran Manchester United. Dalam artikelnya yang dimuat The Mirror, Fowler mengatakan, selain MU, Klopp juga menolak sejumlah klub kaya lainnya.
'Saya melakukan wawancara dengannya beberapa tahun lalu, dan dia mengatakan kepada saya dia menolak beberapa klub super kaya setelah (Borussia) Dortmund, salah satunya Manchester United, dan yang lain mungkin Real Madrid. Karena dia benci bagaimana mereka hanya berfokus pada pengaruh komersial,” tulis Fowler di The Mirror seperti dikutip dari Metro.
Bila melihat kecenderungannya saat ini, tampaknya itu bukan isapan jempol semata. Wakil Eksekutif MU, Ed Woodward, terbukti lebih memperhatikan keuntungan dari aspek bisnis saja, sementara secara prestasi Setan Merah mengalami kemunduran sejak era kepemimpinan Alex Ferguson usai pada 2013 lalu.
Fowler menambahkan, tawaran untuk Klopp itu datang sebelum manajemen MU resmi menunjuk Louis van Gaal menjadi manajer baru di Old Trafford menggantikan posisi Fergie. Berbeda dengan sikapnya pada MU, Klopp jatuh hati pada Liverpool karena memiliki keseimbangan dari semua aspek.
“Dia mengatakan, dia menyukai Liverpool karena mereka mempunyai keseimbangan antara finansial yang dibutuhkan untuk mencapai puncak, sejarah, serta identitas klub dan hubungan kuat dengan suporter,” terang Fowler.
Benar saja, masa kepelatihan Klopp di Liverpool akhirnya membuahkan hasil musim lalu, ketika The Reds memenangkan Liga Champions dan berada di urutan kedua di Premier League 2018-2019.
Klopp memang sangat membenci klub kaya raya namun tak memperhatikan aspek lain yang kuat kaitannya dengan pembinaan serta kejayaan klub dari sisi prestasi. Bagi Klopp, industri sepak bola sesuatu yang mutlak, namun di matanya, tapi sudah seharusnya aspek bisnis mendapat porsi terbesar tanpa memperhatikan ruh klub itu sendiri.
Saat ini, Liverpool di bawah arahan Klopp sedang berupaya mengembalikan kejayaan mereka sebelum era Premier League. Maklum, sudah sangat lama bagi The Reds tak merasakan gelar liga domestik. Padahal, mereka beberapa kali mencapai level tertinggi di Eropa dengan raihan gelar Liga Champions.
Liverpool saat ini memiliki keunggulan 8 poin atas rival terkuatnya, Manchester City. Mereka akan mempertahankan keunggulan itu demi menghentikan rekor City dalam dua tahun terakhir, dimana City berhasil meraih mahkota Premier League dua musim beruntun.
Misi mempertahankan keunggulan 8 poin itu pun akan mendapat ujian dari Manchester United di akhir pekan nanti, Minggu 20 Oktober 2019, sebelum kompetisi memasuki jeda internasional. Meski MU tak stabil, pantang bagi Liverpool untuk meremehkan.
MU juga sedang dalam tekanan besar jika gagal di laga ini. Begitu pun Ole Gunnar Solksjaer yang akhir-akhir terus mendapat sorotan menyusul hasil buruk Setan Merah di kompetisi domestik.