Roadshow Film Pesantren di Surabaya, Dokumenter Kehidupan Santri
Kota Surabaya dipilih menjadi kota pertama dalam rangkaian roadshow film "Pesantren". Film garapan sutradara Shalahudin Siregar ini, menampilkan kehidupan para santri di pesantren yang tak banyak diketahui orang.
Film berdurasi sekitar 95 menit itu bisa disaksikan secara daring melalui layanan berbayar Biskop Online. Film dokumenter ini menceritakan keseharian para santri di Pesantren Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, Cirebon.
Tak hanya memperlihatkan kehidupan para santri di sebuah pondok pesantren, ada beberapa isu yang juga dibawa oleh Shalahudin dalam film ini. Yaitu isu patriarki hingga pembahasan mengenai Islam serta cakupannya dalam teknologi.
Isu-isu sensitif tersebut ditampilkan secara ringan dan menenangkan seperti ajaran agam Islam yang menyejukkan.
Isu patriarki dalam lingkungan pondok pesantren juga digambarkan secara nyata, karena pesantren tersebut dipimpin oleh seorang ulama perempuan bernama Hj. Masriyah Amva, dan memperkuat fakta bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin.
Selain itu, film juga memperlihatkan kegiatan tahunan para santri di mana mereka tak hanya mengaji, tapi juga mengikuti tren kehidupan serta teknologi yang ada. Bagaimana para santri mengejar mimpinya juga dipotret dalam problem yang sederhana, tapi menyentuh.
Spesial screening film "Pesantren" di Surabaya sendiri dilakukan di Ruang Halle, Wisma Jerman, Jalan Taman AIS Nasution, Embong Kaliasin, Surabaya, Jumat, 16 Juni 2023 malam.
Direktur Wisma Jerman, Mike Neuber mengapresiasi pemutaran film tersebut. Lantaran, ia merasa film berlatar belakang kehidupan pesantren tak banyak muncul dipermukaan dan film ini bisa meluruskan stigma pesantren yang mungkin masih salah kaprah dalam masyarakat.
"Saya berharap Bioskop Online bisa mencari jalan untuk distribusi sampai keluar negeri, supaya orang yang tinggal di sana bisa melihat islam secara luas. Masih banyak kesalahpahaman bagi orang yang tidak terlalu familiar, film ini bisa membuka mata orang di luar negeri juga," kata Mike usai melihat film.
Di samping itu, hadir pula secara daring President of Digital Visinema Group, Ajeng Prameswari. Ajeng mengatakan, film ini merupakan salah satu film great dokumenter yang membawa pesan kebaikan untuk semua umat.
"Saya berharap film ini bisa menemukan banyak penggemarnya, bisa dinikmati banyak orang dan pesan kebaikannya bisa sampai ke masyarakat luas," terangnya.
Salah satu pemain film yang juga santri di pondok pesantren tersebut, Diding merasa senang karena melalui film ini kehidupannya dan kawan-kawan di pesantren bisa diketahui banyak orang.
"Semoga lewat film ini, masyarakat bisa lebih mengetahui lebih dekat bagaimana kehidupan santri di pondok pesantren, khususnya di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy," kata Diding.
Untuk diketahui, setelah Surabaya, roadshow akan berlanjut ke Kota Malang dan Kediri.