Rancang RKPD Saat Pandemi, Jawa Timur Sasar Lima Fokus Perbaikan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuat rancangan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Tahun 2021. RKPD Jatim juga mengedepankan upaya penanggulangan dampak dari pandemi virus corona atau Covid-19, sesuai dengan rencana pemerintah pusat.
Dari rancangan RKPD tersebut, ada lima aspek yang menjadi fokus pembenahan di antaranya pemulihan industri pariwisata dan investasi, kemudian reformasi sistem kesehatan Jatim, reformasi perlindungan sosial, reformasi sistem ketahanan bencana, dan optimalisasi agrobis berbasis sinergitas desa.
Karena itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) satu frekuensi dalam merencanakan program dan kegiatan, melakukan inovasi, dan terobosan untuk mencari solusi dampak Covid-19.
"Sama seperti yang disampaikan Presiden, bahwa sense of crisis, feeling, dan frekuensi kita harus sama. Jangan pakai cara kerja yang sama, kita harus mengubah cara kerja menjadi extra ordinary, mencari terobosan baru agar penyebaran Covid terkendali tetapi pemulihan ekonomi juga tertangani," ungkap Khofifah.
Tak hanya itu, ia meminta semua OPD untuk memaksimalkan semua energi dan jaringan strategisnya untuk mencari terobosan pemulihan ekonomi.
Di sisi lain, Khofifah juga meminta kepada para OPD untuk memperhatikan pengelolaan anggaran yang diajukan agar tepat guna, serta tertib dan efisien. "Eksekusi di lapangan harus sesuai dengan urgensi krisis. Poinnya adalah kita semua harus lari, harus bekerjakeras namun tetap tertib aturan,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Khofifah, mau tidak mau, siap tidak siap, seluruh OPD harus segera melakukan adaptasi cara kerja dengan cepat dan menyusun strategi yang disesuaikan dengan kondisi kekinian. Seluruh potensi dan energi yang dimiliki harus ada signifikansinya untuk pemulihan ekonomi Jatim yang mengalami turbulensi akibat badai Covid-19.
Mantan Menteri Sosial itu menyebut, ada beberapa sektor yang termasuk dalam kategori terdampak atau potential loser akibat pandemi Covid-19, di antaranya usaha mikro dan menengah, transportasi, keuangan, konstruksi dan pariwisata.
Sementara sektor yang diprediksi akan tumbuh di antaranya sektor tekstil dan produk tekstil, sektor kimia, farmasi, dan alat kesehatan, sektor makanan dan minuman berbasis agro, sektor elektronik dan jasa telekomunikasi, serta sektor logistik.
Khofifah meminta identifikasi sektor yang ingin didorong serta strategi yang paling sesuai. “Saya minta kita menyiapkan format yang lebih riil, yang lebih aplikatif tapi inovatif, bahwa inilah yang bisa menggerakkan terutama UMKM kita, memang kita harus melakukan pergerakan yang out of the box,” pungkasnya.