RKPD 2021, Pasuruan Siapkan Strategi Kawasan Pembangunan Ekonomi
Pelaksanaan Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) Kabupaten Pasuruan dalam agenda penyusunan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) tahun 2021, digelar secara online di 3 tempat yang berbeda, yakni Command Center Kabupaten Pasuruan, Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan dan Kantor Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Propinsi Jawa Timur.
Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf mendapat giliran kedua untuk menyampaikan sambutan sekaligus paparan tentang tema RKPD, isu strategis, prioritas hingga grand design pembangunan Kabupaten Pasuruan tahun 2021. Sedangkan, Kepala Bappeda Jatim, Mohammad Rudy Ermawan Yulianto mengawali Musrenbang dengan penyampaian arahan, serta Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan, menyampaikan pokok pikiran DPRD di sesi terakhir.
Dalam sambutannya, Bupati Irsyad menjelaskan bahwa setiap tahunnya, Pemkab Pasuruan menyusun RKPD yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan untuk tahun berikutnya. Hal itu sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 86 tahun 2017.
“Rencana kerja pemerintah daerah Kabupaten Pasuruan tahun 2021 merupakan penjabaran arah kebijakan tahun ketiga RPJMD Kabupaten Pasuruan tahun 2018–2023. Untuk itu, kami mohon dukungan kepada semua pihak, agar kami dapat menjalankan amanah dengan baik sehingga dapat mewujudkan visi dan misi kita bersama," katanya.
Pada tahun 2021 mendatang, Irsyad mengatakan, prioritas kegiatan di Kabupaten Pasuruan meliputi beberapa hal. Di antaranya pembangunan konektivitas infrastruktur intra dan antar pusat-pusat kegiatan ekonomi kawasan, pengembangan kawasan ekonomi berbasis potensi strategis, Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat.
Kemudian, peningkatan manajemen pengelolaan lingkungan hidup, kebencanaan, dan perubahan iklim, peningkatan layanan dasar dan pengurangan kesenjangan. Seluruh kegiatan tersebut bermuara pada upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi berbasis kawasan dan peningkatan pelayanan dasar.
"Peningkatan konektivitas infrastruktur kita arahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis kawasan dan peningkatan pelayanan dasar. Baik untuk memenuhi kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi berupa sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan," katanya.
Tak hanya terkait prioritas pembangunan saja, Irsyad juga menyampaikan paparan perihal pembentukan Kawasan Pembangunan Ekonomi di tahun 2021 mendatang.
Diantaranya Kawasan edu wisata (wisata pendidikan) yang meliputi Kecamatan Purwosari dan Prigen, Kawasan Penyangga Bromo – Tengger – Semeru (kawasan wisata agropolitan dan budaya tengger) yang meliputi kecamatan Tosari, Tutur dan Puspo, Kawasan Minapolitan yang meliputi Kecamatan Rejoso, Lekok, Grati dan Nguling.
Dalam mendukung kawasan tersebut, Pemkab Pasuruan telah menyiapkan beberapa kegiatan. Untuk Kawasan Minapolitan, akan dicanangkan satu desa satu bisnis yang telah diinisiasi Kecamatan Lekok, pemberdayaan usaha mikro, penyelenggaraan event minapolitan, serta fasilitasi pemasaran produk usaha mikro, penguatan infrastruktur jalan dan jembatan dalam kawasan dan menuju kawasan minapolitan, pengelolaan sumber daya perikanan, fasilitasi kemitraan dan pengembangan usaha perikanan, penyiapan sistem peringatan dini bencana hingga pelatihan tenaga kerja, fokus keluarga/purna pekerja migran indonesia.
Begitu pula untuk kegiatan mendukung kawasan edu wisata, beberapa kegiatan telah direncanakan. Seperti peningkatan keamanan tempat wisata, penyelenggaran event eduwisata, penguatan infrastruktur jalan dan jembatan di dalam kawasan dan menuju kawasan eduwisata, pelatihan pembuatan souvenir dan packaging produk unggulan pendukung wisata, pembangunan kawasan produk pendukung wisata, penyiapan sistem promosi yang inovatif, pengembangan kawasan wisata prigen.
Dan yang terakhir adalah Kawasan Penyangga Bromo – Tengger – Semeru, di mana ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan. Yakni pembuatan web desa wisata, pengembangan desa wisata, penyiapan jalur evakuasi bencana, pengembangan daerah tujuan wisata di tosari (dtw eksisting dan potensi), pembentukan desa tangguh bencana, penyelenggaraan event off road, penguatan infrastruktur jalan dan jembatan dalam kawasan dan menuju kawasan BTS, serta pelatihan batik kampung di kecamatan tutur. (sumber: www.pasuruankab.go.id)