RK Sesalkan Aksi Cabut Label di Tenda Cianjur, Polisi Setop Kasus
Aksi cabut label gereja di tenda bantuan pada pengungsi gempa Cianjur, direspons oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Sedangkan polisi setempat menghentikan pengusutan kasus tersebut.
Respons Ridwan Kamil
Lewat akun Twitternya, Ridwan Kamil merespons video viral berisi aksi mencopot label bertulis Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injili Indonesia, di pengungsian Gempa Cianjur.
Dalam enam poin responsnya, Ridwan mengingatkan jika bencana gempa datang tanpa memilih orang dan golongan warga Cianjur.
"Yang membantu pun datang tak pilih-pilih, datang dari semua pihak, semua golongan, kelompok, apapun keyakinan atau agamanya," cuitnya di poin kedua.
Selanjutnya gubernur yang kerap disapa Emil ini menyebut jika pemasangan bendera, spanduk, baliho, dan label sumber bantuan lain adalah hal yang wajar. "Karena mungkin itu bagian dari pelaporan pertanggungjawaban kepada donatur yang menitipkan bantuan kepada mereka," lanjutnya.
Pada poin keempat, Emil mengutip Pancasila, Sila Ke-2. Bahwa nilai sila tersebut harus dipraktikkan dengan baik dan bijak. "Bantuan kemanusiaan tidak boleh ternodai sedikitpun oleh unsur kebencian golongan," imbuhnya.
Pada poin Ke-5, Emil menyebut jika dirinya telah meminta Kapolda Jawa Barat untuk mengusut hal tersebut. "Walaupun kita tidak bersaudara dalam keimanan, kita tetaplah bersaudara dalam kebangsaan dan kemanusiaan," pungkas Emil di cuitannya, dilihat Senin 28 November 2022. Utas itu telah disukai lebih dari 12 ribu kali, dan diretweet sebanyak 3.400 kali.
Sangat disesalkan dan tidak boleh terulang lagi pencabutan label identitas pemberi bantuan tenda oleh oknum warga setempat di tenda pengungsian di Cianjur.
— Ridwan Kamil (@ridwankamil) November 27, 2022
1. Bencana ini datang tidak pilih-pilih & mendampaki semua orang, semua pihak dan semua golongan di Cianjur tercinta ini. pic.twitter.com/Djf4ihFfJG
Sikap Aparat
Sementara, Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan menegaskan pihaknya telah melakukan pemeriksaan atas pimpinan ormas keagamaan yang terlibat dalam aksi copot label bantuan dari gereja tersebut.
Di depan aparat, Doni menyebut jika ormas telah berjanji tak akan mengulangi hal serupa.
"Mereka juga berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Warga sekarang membutuhkan berbagai bantuan, termasuk tenda. Sejak aksi pencabutan stiker itu, warga resah karena sebenarnya mereka tidak mempermasalahkan bantuan dari mana-mana,” terangnya, dikutip dari Antara.
Selanjutnya ia juga berharap agar komunitas Nasrani serta lintas agama tidak terprovokasi hal tersebut. Ia juga berjanji akan memberikan sanksi hukum, bila peristiwa yang sama kembali terulang.
"Saya berharap ini tidak mengurangi rasa kepedulian warga atau donatur lintas agama, etnis dan lainnya dalam meringankan beban warga korban bencana di Cianjur. Niatnya tentu sama untuk meringankan beban korban bencana yang sedang membutuhkan bantuan," katanya.
Video Viral Intoleran
Sebelumnya, video pencopotan label gereja di tenda pengungsi Cianjur, viral di media sosial. Label bertulis Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injili Indonesia, sedang dicopot oleh seorang pria. Terlihat pria lain dengan atribut keagamaan, sedang merekam aksi pencopotan itu.
Polisi pun menyebut jika aksi itu terjadi sedikitnya di empat titik pengungsian. Dua di antaranya di posko pengungsian di Mangunkerta dan Sarampad.
Video lain yang viral menunjukkan jika tenda pengungsi menjadi bocor, usai aksi lepas label berlangsung.
Advertisement