Rizky Billar Batal Akuisisi PSMS Medan, Lesti Lahiran Duit Habis
Sejak beberapa waktu terakhir banyak public figure yang mulai terjun ke dunia sepak bola Tanah Air. PSG Pati diganti jadi AHHA PS Pati milik Atta Halilintar, Cilegon United jadi RANS Cilegon FC milik Raffi Ahmad. Suami Nagita Slavina (Gigi) itu bahkan sampai merogoh kocek hingga ratusan miliar rupiah untuk bisa mengakuisisi klub sepak bola Liga 2 Indonesia tersebut.
Sementara itu, Rizky Billar digadang-gadang akan beli klub asal kota kelahirannya, klub Liga 2 PSMS Medan. Namun pada akhirnya hal tersebut tak terwujud. Suami pedangdut Lesti itu akhirnya membongkar penyebabnya. Ayah satu anak bernama Muhammad Leslar Al-fatih Billar itu mengaku kesulitan membeli klub dengan sejarah besar.
"Karena agak sulit untuk beli tim yang besar. Kenapa Atta Halilintar lebih mudah ngambil tim, karena dia ngambil tim yang kecil, tim yang enggak punya sejarah besar," beber Rizky Billar dikutip dari YouTube Leslar Entertainment.
Lesti pun menyahut untuk menutup obrolan mereka karena ngeri. "Duitnya buat pesalinan ya? Udah ah jangan ngomongin begini, ngeri dedek," sahut pedangdut jebolan Dangdut Academy sesi pertama.
Seperti diketahui, Lesti melahirkan secara prematur anak pertamanya, Baby L lahir pada 26 Desember 2021.
Rizky Billar pun mencoba menenangkan Lesti. Ia berharap penjelasannya bisa menjadi pengetahuan bagi orang lain agar tak salah paham.
"Enggak apa-apa kan pengetahuan, supaya orang enggak salah persepsi juga. Tapi dengan mereka beli tim tersebut lalu namanya di-rebranding akhirnya menjadi tim besar. Kayak PSG Pati diganti jadi AHHA PS, Cilegon FC jadi RANS FC," jelasnya.
Rizky Billar juga menambahkan jika dirinya tak mungkin mengganti nama PSMS Medan. "Kalau PSMS kan enggak mungkin kita ganti dan kita pun enggak niat mengganti, sulit lah," jelas pria kelahiran Medan, 12 Juli 1995 ini.
PSMS Medan Diminati Orang Asing
Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang, menjelaskan kalau yang minat memiliki saham timnya bukan hanya Rizky Billar, tapi juga beberapa orang asing.
"Ini PSMS Medan sudah banyak yang meminta (sahamnya). Ada dari Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam itu sudah banyak yang meminta. Tapi, tidak semudah itu membeli (saham) PSMS Medan. Bawa uang banyak, belum tentu kami berikan," kata Mulyadi Simatupang.
"Karena kita harus benar-benar. Katakanlah dia (calon pemegang saham) disamping proposionalnya, tapi kedaerahannya jangan sampai hilang. Jangan sampai PSMS Medan nanti ditambah-tambah lagi belakangnya," sambung dia.