Rizieq Ikut Aksi 212
Jakarta: Imam Besar Umat Islam dari Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq yang dikabarkan absen dalam aksi 212, ternyata turut menyampaikan orasinya setibanya di tengah-tengah masa aksi super damai 212, depan Gedung MPR/DPR RI.
Dalam orasinya, Rizieq menegaskan bahwa kedatangan massa aksi super damai 212 bukan untuk melakukan anarkisme di depan gedung dewan ini.
“Kita di sini untuk menyampaikan aspirasi bukan untuk anarkis,” ujarnya Habieb Rizieq, dalam orasinya, di Depan Gedung DPR RI, Selasa (21/2)
“Siap,” jawab tegas para masa aksi 212.
Tidak hanya itu, Rizieq juga meminta agar masa aksi tetap mengedapankan akhlaktulkarimah dalam bersikap. Tetapi ketika agama dan al qur’an diganggu maka umat Islam harus siap berkorban harta maupun darah sekalipun.
Ia pun menegaskan kehadiran bahwa ormas-ormas Islam bukan dalam rangka aksi untuk mengganti rezim, bukan untuk membuat negara sendiri. Kehadiran aksi 212 ini untuk menuntut agar penista agama dihukum dan dipenjarakan.
“Siap berjihad, siap bela negara, siap bela Islam, siap NKRI? Kita tunjukan akhlatulkarimah dalam aksi kita, tetapi bila ada yang ganggu Al Quran dan agama Islam, kita siap serahkan darah dan raga kita?,” sebut Habieb Rizieq yang disambut takbir dan koor ‘siap’ para masa aksi.
Habieb Rizieq mengatakan kedatangannya bersama Forum Umat Islam (FUI) untuk menuntut lima tuntutan, yakni segera berhentikan dan tangkap serta penjarakan Ahok si penista agama.
“Stop kriminalisasi ulama, stop penangkapan mahasiwa dan ganyang bangkitnya PKI di Indonesia, tandasnya.
Sebelumnya, Habieb Rizieq dikabarkan tidak akan hadir dalam aksi 212 yang digelar forum umat Islam (FUI), lantaran aksi umat Islam untuk menyampaikan aspirasi untuk membela para ulama. Sehingga, tidak elok jika ulama yang dibela berada di tengah-tengah massa aksi.
“Kali ini kita berikan kesempatan kepada umat kan ini bela ulama. Enggak cantik kalau ulama yang dibela ada di tengah-tengah. Nanti dituduh mobilisasi membela diri sendiri,” kata Kapitra di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/2). (frd)
Advertisement