Rizal Ramli: KAMI Bukan Kelompok Makar, Jangan Curiga!
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menepis anggapan yang menyebut mereka merupakan barisan para mantan pejabat yang sakit hati karena dipecat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Ketua Komite KAMI, Ahmad Yani, organisasi tempatnya bernaung justru beranggotakan anggota DPD aktif, dosen bahkan guru besar.
Lini masa media sosial memang diramaikan dengan anggapan yang menyebut KAMI merupakan barisan sakit hati para mantan pejabat. Sebab, dalam banner-banner yang beredar di Twitter, ada sejumlah mantan pejabat era Jokowi yang disebut sebagai deklarator KAMI.
Sebut saja mantan Komisaris PT Pelindo I Refly Harun, mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli, eks Menko Polhukam Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan eks stafsus Menteri ESDM Said Didu.
Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli dengan tegas mengataksn bahwa KAMI merupakan gerakan moral dan bukan pecundang. "Kami punya tanjung jawab untuk keadilan dan kemakmuran di negeri ini," kata Rizal Ramli.
Salah seorang deklarator, Ahmad Yani, tak menampik ada mantan pejabat era pemerintahan Jokowi yang menjadi anggota KAMI. Dia menyebut para mantan pejabat itu sebagai 'buzzer'.
"Tapi memang ada aktivitas, memang ada sebagian juga para purnawirawan dan mantan-mantan pejabat. Purnawirawan dan mantan pejabat) itu sedikit sekali dari jumlah keseluruhannya. Itu bagian dari yang namanya buzzer," jelas Ahmad Yani.
Mantan politikus PPP itu menegaskan, para mantan pejabat era pemerintah Jokowi yang jadi anggota KAMI itu memang sakit hati. Tapi, sebut dia, bukan sakit hati karena dipecat Jokowi.
"Bagian dari buzzer ini dianggap kelompok barisan sakit hati, kelompok yang ingin kudeta, kelompok yang sakit jiwa dan lain sebagainya. Kami betul sakit hati, sakit hati kami bagaimana rakyat yang tidak diurus sebagaimana mestinya. Kami sakit hati bagaimana rakyat tidak dapat bekerja, tetapi tenaga kerja asing masuk di Indonesia begitu mudah," papar Ahmad Yani.
Acara deklarasi KAMI sendiri digelar siang tadi di Tugu Proklamasi. Sejumlah tokoh yang hadir dalam acara deklarasi tersebut, yakni Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Refly Harun, Titiek Soeharto, MS Kaban, Said Didu, Rocky Gerung dan Ichsanuddin Noorsy.
Dalam acara deklarasi itu, KAMI membuat sejumlah tuntutan pada pemerintah, salah satunya, KAMI menuntut pemerintah serius menanggulangi pandemi Covid-19.
"Menuntut pemerintah, agar bersungguh-sungguh menanggulangi pandemi Covid-19 untuk menyelamatkan rakyat Indonesia dengan tidak membiarkan rakyat menyelamatkan diri sendiri, sehingga menimbulkan banyak korban dengan mengalokasikan anggaran yang memadai, termasuk untuk membantu langsung rakyat miskin yang terdampak secara ekonomi," begitu isi tuntutan KAMI butir ketiga.
Advertisement