Riwayat Sakit Raja Salman
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan medis. Kondisi kesehatannya menurun. Raja ke-7 Arab Saudi ini menjalani tes medis untuk mengatasi radang paru-paru.
Kantor berita negara Saudi Press Agency (SPA) tidak menjelaskan secara detail mengenai kondisi kesehatan Raja Salman, sebelum dan sesudah pemeriksaan penyakit paru-paru tersebut.
Hanya disebutkan Raja Salman akan dirawat dengan antibiotik hingga kondisinya membaik. Sebelumnya, raja berusia 88 tahun ini pernah menjalani perawatan medis untuk kondisi yang sama, pada Mei 2024.
Terkini, Istana Kerajaan Arab Saudi mengumumkan Raja Salman telah pulih dari infeksi paru-paru. "Raja Salman telah menyelesaikan pemeriksaan medis pada hari Rabu, 9 Oktober, karena radang paru-paru dan telah pulih, alhamdulillah. Semoga Allah melindungi Penjaga Dua Masjid Suci [gelar Raja Salman] dan memberinya kesehatan dan kebugaran,” demikian keterangan melalui siaran pers resmi laman pemerintah Saudi Press Agency.
Raja kelahiran 31 Desember 1935 ini hampir satu tahun sudah tidak aktif lagi di pemerintahan. Sebelum menjadi Raja Arab Saudi, tokoh yang dijuluki Penjaga Dua Kota Suci ini sempat menjabat sebagai gubernur Riyadh selama beberapa dekade dan juga sebagai menteri pertahanan.
Berikut ini info grafis riwayat sakit Raja Salman:
Info Grafis Riwayat Sakit Raja Salman
Raja Salman memerintah Arab Saudi sejak 2015. Ia mengganti Putra Mahkota dari Mohammed bin Nayef kepada putranya, Perdana Menteri (PM) Mohammed bin Salman (MBS) pada 2017.
Kondisi Kesehatan Raja Salman memang sudah menurun sejak beberapa tahun belakangan.
Ia menjalani operasi kandung empedu di sebuah rumah sakit di Arab Saudi pada 2020.
Ia dirawat di rumah sakit untuk menjalani tes medis dan mengganti baterai alat pacu jantungnya, Maret 2024.
Ia juga pernah menjalani perawatan penyaki paru-paru pada Mei 2024. Kondisinya tidak terlalu berat hanya diberi antibiotik untuk meredakan gejala inflamasi paru yang diidapnya.
Raja Salman menjalani perawatan medis setelah menderita demam tinggi dan nyeri sendi di Istana Al-Salam di Jeddah. Kunjungan MBS ke Jepang dibatalkan untuk pengobatan ayahnya.