Riwayat Penyakit Ibunda SBY
Innalillahi wainna ilaihi rajiun. ibunda dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Siti Habibah, wafat di RS Mitra Cibubur pada Jumat, 30 Agustus 2019.
Siti Habibah meninggal dunia selang tiga bulan setelah menantunya, Ani Yudhoyono wafat di usia 66 tahun, pada 1 Juni 2019.
Mantan Ibu Negara itu menghembuskan nafas terakhir di National University Hospital, Singapura, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
Sebagaimana diketahui, kabar duka atas meninggalnya Siti Habibah disampaikan oleh Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik.
Menurutnya, Siti Habibah meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur pukul 19.21 WIB.
Sebelumnya, ibunda SBY dikabarkan jatuh sakit dan dirawat di Rumah Sakit Mitra Cibubur sejak Kamis, 8 Agustus 2019. Artinya, Siti Habibah sudah 24 hari dirawat di rumah sakit.
Sakitnya ibunda SBY dikarenakan faktor usia. Ia juga dikabarkan sudah sulit beraktivitas seperti biasa.
"Sebetulnya tidak bisa disebut sakit tertentu. Tapi ini memang karena penurunan fungsi fisik karena faktor usia. Jadi kalau dibilang sakit, ya sakit tua. Sudah sepuh," ujar Rachland Nashidik. Meski begitu, kondisi Siti Habibah sempat stabil dan membaik.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Siti Habibah diketahui menderita sakit gangguan empedu. Istri Raden Soekotjo ini pernah menjalani operasi pada 2011, saat putranya masih menjabat presiden.
Saat ini, jenazah Siti Habibah disemayamkan di kediaman pribadi SBY di Puri Cikeas, sembari menunggu kedatangan putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY atau Ibas) yang masih berada di Kairo, Mesir.
Para pelayat yang ada di rumah duka antara lain Hatta Rajasa, Djoko Suyanto, serta Andi Malarangeng. SBY bersama anak sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambut kedatangan jenazah Siti Habibah saat tiba di rumah duka Puri Cikeas.
Jenazah yang dibawa menggunakan mobil ambulance dari RS Mitra Keluarga Cibubur, tiba di rumah duka dengan pengawalan sekitar pukul 22.00 WIB. AHY nampak ikut membopong keranda keluar dari ambulance kemudian dibawa ke dalam rumah diiringi kalimat tahlil.
Selanjutnya, almarhumah akan dikebumikan pada Sabtu siang. "Semoga Allah SWT mengampuni segala kesalahan almarhumah dan semoga seluruh amal baik almarhumah diterima Allah SWT," ucap Rachland.
Semasa hidupnya, Siti Habibah merupakan pengagum berat sosok Soekarno, Presiden pertama RI. Hal itu disebutkan oleh sang putra tunggal SBY dalam salah satu judul bukunya.
"Untuk diketahui, ibunda saya adalah seorang pengagum Bung Karno dan sudah beberapa kali saya diajak ziarah ke makam presiden pertama kita itu," kata SBY dalam bukunya, seperti dikutip dari artikel Harian Kompas edisi 1 Juli 2014.
SBY merupakan putra tunggal dari Siti Habibah dan Soekotjo yang lahir pada 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur. Soekotjo seorang Komandan Rayon Militer yang pernsiun dari dunia militer dengan pangkat Letnan Satu. Ia merupakan sosok terpandang.
Sementara Siti Habibah, datang dari keluarga salah satu pendiri Pondok Pesantren Tremas, Pacitan, Jawa Timur. Sejak ditinggal sang suami meninggal, Siti Habibah hidup seorang diri karena sang putra satu-satunya menngenyam pendidikan militer di Magelang, Jawa Tengah.
Alhasil, ia pun pindah ke Blitar, tepatnya di Jalan Bali No. 8 dan tinggal di sana bersama sang adik. Namun kemudian, Siti Habibah pindah ke Jakarta bersama SBY.
Advertisement