Riuh Kota dan Bojonegoro Level 3 PPKM
Alun-alun di pusat kota Kabupaten Bojonegoro riuh oleh warga yang berakhir pekan. Dalam satu pekan terakhir, warga dari pelbagai tempat memenuhi trotoar berbentuk bundar peninggalan penjajah Belanda ini.
Dimulai kegiatan Minggu pagi, seperti Car Free Day (CFD) yang telah diberlakukan lagi. Kegiatan beribadah di Masjid Agung Darussalam, Alun-alun barat Jalan KH Hasyim Asyari, juga Pengajian Ahad pagi Masjid At Taqwa Jalan Teuku Umar Kota Bojonegoro telah ramai diisi jamaahnya.
Begitu juga di tribun selatan Alun-alun yang berhadapan dengan Kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Jawa Timur dan sebelah timur Kantor Pemkab Bojonegoro. Jalan beraspal di depan kantor pemerintah itu dipadati orang dengan beragam kegiatan.
Sementara di taman Alun-alun yang dipenuhi dengan tanaman dan mainan, terlihat anak-anak bermain beserta keluarganya. Warga yang berjalan kaki dan bersepeda ontel, berbarengan mengelilingi alun-alun.
Tak hanya itu, warung-warung kopi pinggir jalan, penuh sesak oleh pengunjung. Pun juga di pusat jajan pedagang kaki lima di Jalan Raden Ajeng Kartini dan Jalan Imam Bonjol, ramai para pembeli.
"Lumayan laris malam ini," ujar Dwi, pedagang kue srabeh di sekitan Pasar Besar Kota Bojonegoro, Sabtu 12 Maret 2022 malam.
Di tengah riuh kota dan ingar-bingar musik di cafe-cafe beberapa tempat di Bojonegoro, ada kegiatan pengetatan yang dilakukan tim gabungan Polres, Kodim, Satuan Polisi Pamong Praja Bojonegoro. Tim ini rajin mendatangi kerumunan warga yang beraktivitas di tempat-tempat keramaian.
Patroli Tak Terlalu Ketat
Tapi belakangan ini, patroli tidak seketat sebelumnya. Seperti pengetatan protokol kesehatan, pakai masker dan cuci tangan. Hal ini terjadi karena pandemi Covid-19 yang mulai melandai.
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah sendiri rajin mengingatkan akan pentingnya masyarakat disiplin protokol kesehatan, apalagi Bojonegoro kini masih level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Iya kita masih level 3 PPKM," ujar Juru Bicara Pemkab Bojonegoro Triguno pada Ngopibareng.id, Minggu 13 Maret 2022.
Dengan status ini wajar jika Dinas Kesehatan terus mengingatkan warga agar tetap waspada akrena masih ada sejumlah warga yang terpapar virus omicron setelah pengambilan sampel acak di beberapa kawasan.
Misalnya di Puskesmas Wisma Indah Kota Bojonegoro mengambil sampel di tujuh kelurahan/desa di Kecamatan Kota Bojonegoro yang padat penduduk. Seperti Kelurahan Ledok Wetan, Ledok Kulon, Klangon, Sumbang, Jetak, Kauman dan Pacul.
Dari situ pula didapatkan sebanyak 44 kasus dengan tambahan dua kasus hari ini. Jumlah ini memang mengalami penurunan jauh dibanding pertengahan Februari yang mencapai di atas 140an lebih, dengan sampel di desa/kelurahan yang sama.
Sebagai catatan, Kecamatan Kota Bojonegoro dijadikan parameter. Itu karena jumlah warga yang terjangkit paling tinggi di antara 28 kecamatan di seluruh Bojonegoro.
Kini di tengah pandemi yang diharapkan segera menghilang, warga Bojonegoro mulai bergerak dan aktif. Maklum, dalam dua tahun terakhir, masyarakat seperti dikungkung dalam pembatasan aturan Covid-19.