Ritual Tidur Bersama Ular Untuk Bangkitkan Arwah Pawang Ular
Pihak keluarga belum sepenuhnya percaya bahwa Rizky Ahmad (19) telah kehilangan nyawa usai digigit ular King Cobra peliharaannya sendiri. Seperti diketahui, Rizky digigit ular peliharaannya saat melakukan atraksi di car free day (CFD) Bundaran Besar dan Taman Pasuk Kameloh, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu 8 Juli.
Keluarga meyakini Rizky bisa hidup lagi. Hal itu dipicu oleh kondisi suhu tubuh Rizky masih hangat. Wajahnya tidak begitu pucat. Sekitar leher sesekali mengeluarkan butiran keringat.
Sementara, pihak RSUD Doris Sylvanus menyatakan gigitan ular King Cobra sepanjang 3,8 meter dan masih berbisa dengan tiga taring di mulutnya, mengakibatkan cardiac arrest alias gagal jantung.
Meski sudah dilakukan penanganan secara intensif di ruang intensive care unit (ICU) selama satu hari satu malam, nyawa Rizky tidak terselamatkan.
“Pihak keluarga terus berharap adanya mukjizat. Memang, korban sebelumnya sudah sempat mau dimandikan, namun saat dipegang badannya kok hangat. Oleh sebab kami keluarga tidak mau memandikannya dulu. Meski lubang kuburan sudah selesai digali,” kata ayah korban, Suwardi Duyen, Senin kemarin.
Menjelang petang, ada beberapa orang berkopiah putih turun dari mobil warna merah yang sebelumnya menjemput mereka. Langsung masuk ke rumah, melihat jasad Rizky yang berselimut corak batik. Pintu rumah ditutup. Warga dilarang melihat.
Sekitar 10 menit, pintu rumah berwarna biru itu terbuka. Pria tua yang disapa Habib oleh warga, menyebut kondisi Rizky masih ada harapan.
Caranya, tubuh Rizky ditidurkan di tanah di halaman depan rumah. Tanpa alas. Ritual ini disebut sang Habib ialah tidur bersama ular. Ular-ular piaraan Rizky jenis Piton besar dan kecil hingga King Cobra yang menggigit korban, diletakkan di sekitar jenazah dengan harapan menghisap racun kobra di tubuh korban. “Insyaallah masih bisa (hidup kembali),” ucap Suwardi menirukan sang Habib.
Namun sayang hingga tengah malam, ritual ini tak membuahkan hasil. Rizky benar-benar meninggal dunia seperti diagnosa tim medis RSUD Doris Sylvanus. Sedangkan masyarakat sekitar, ritual tersebut seperti tontonan gratis lantaran aksi ini menyedot perhatian warga.
Advertisement