Ritel Banyak Tutup, Pakar Sebut Ada Pergeseran Kebutuhan
Pasca Covid-19 pasar ritel paling cepat terkena dampak. Sepanjang 2021 sejumlah pusat perbelanjaan atau mal terpaksa tutup. Di Surabaya, yang terbaru Lotte Mart, Marvel City tutup sejak 15 September 2023.
Menurut Pakar Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Gigih Prihantono, ada banyak faktor yang menyebabkan banyak toko ritel tutup.
"Secara data memang belum bisa dilihat apa faktor toko ritel di mal tutup. Mungkin karena tren belanja online atau penghasilan masyarakat yang belum stabil, sehingga mereka mengerem pembelian barang-barang sekunder atau yang bukan kebutuhan pokok," kata Gigih, Kamis 21 September 2023.
Lanjut Gigih, berdasarkan analisa yang dilakukan ada pergeseran gaya hidup dalam masyarakat. Jika dulu masyarakat lebih senang membelanjakan uangnya untuk membeli pakaian atau lainnya di mall-mall, saat ini mereka lebih senang menghabiskan uangnya untuk nongkrong dan healing (liburan).
Hal inilah yang membuat pusat perbelanjaan atau mall yang menawarkan satu segmentasi menjadi sepi pengunjung.
"Dari analisa memang tren gaya hidup masyarakat bergeser. Dulu nongkrong di cafe, foto-foto dan wisata adalah kebutuhan tersier, maka saat ini itu menjadi kebutuhan primer. Milenial lebih senang menghabiskan uangnya untuk nongkrong dan wisata," terangnya.
"Ada beberapa mal yang menawarkan one stop service, artinya tidak hanya stand barang, tapi juga makanan, minuman serta hiburan, masih tampak ramai," paparnya.
Gigih menjelaskan, banyaknya toko offline yang tutup bukan semata karena adanya toko online atau biasa dikenal e-commers. Tetapi, ada faktor lebih besar yang mempengaruhi yakni, pergeseran tren gaya hidup masyarakat. "Belanja online itu tetap ada pengaruhnya, tapi tidak terlalu besar," tandasnya.
Advertisement