Risma-Whisnu Akur di DPD PDIP, Tanda Rekom Surabaya Selesai?
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengikuti acara Konsolidasi Internal Partai PDI Perjuangan (PDIP), yang digelar di Kantor DPD PDIP jawa Timur, Minggu 30 Agustus 2020. Kedatangannya tak tercium awak media.
Tiba-tiba saja, Risma sudah masuk dan duduk di panggung bersama Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat, Wakil Sekjen Bidang Program Pemerintahan Arief Wibowo, dan Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi. Di deretan lainnya, tampak Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana. Ia hadir sebagai pengurus DPD PDIP Jatim.
Usut punya usut, kedatangan Risma berkaitan dengan jabatannya sebagai Ketua Bidang Kebudayaan dan Kesenian DPP PDIP. “Tidak ada apa-apa. Bu Risma datang karena dia fungsionaris DPP partai kan,” kata Djarot.
Kedatangan Risma memantik dugaan bahwa rekomendasi calon yang diberi Risma sudah diakomodir DPP. Namun, Djarot tak ingin ada spekulasi dalam pertemuan kali ini. Sebab, lanjutnya, kedatangan Risma sesuai tugasnya sebagai pengurus yang ikut dalam acara partai.
“Itu kamu berspekulasi,” kata Djarot singkat.
Hingga saat ini, lanjut Djarot, tidak ada kader yang tahu siapa yang direkom oleh DPP PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Termasuk pula Risma. Sebab, semua keputusan Megawati akan diumumkan dalam waktu yang tepat.
Seluruh kader diimbau untuk sabar menantikan turunnya surat rekomendasi tersebut. “Belum, Bu Risma belum tahu juga. Nama itu sudah ada di tangan Ketua Umum yang beliau memiliki hak prerogatif sesuai dengan hasil keputusan kongres partai. Siapa yang direkom? Tunggu saja. Makanya yang sabar, tunggu saja tanggalnya,” kata Djarot.
Mantan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, bahwa saat ini semua proses pendaftaran calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di DPP sudah selesai. Sehingga semua keputusan sudah diambil oleh Megawati. Termasuk pula Surabaya.
“Pendaftaran sudah selesai, penyaringan dan pengerucutan juga sudah selesai. Tinggal diumumkan,” pungkasnya.
Sebelumnya sempat beredar isu bahwa rekom PDIP untuk Pilwali Surabaya alot dan tarik ulur. Hal itu dikarenakan adanya silang pendapat terkait sosok yang akan direkom. PDIP ingin yang direkom adalah kader internal, sedangkan Risma ingin yang direkom adalah sosok profesional yang visioner. Sosok itu disebut-sebut adalah Kepala Bappeko Surabaya, Eri Cahyadi.
Advertisement