Soal Pengolahan Limbah B3, Risma Tunggu Balasan Jokowi
Proyek pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) medis mandiri di kota Surabaya masih belum menemukan titik terang. Terkait hal ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, bahwa hal ini mandeg di Presiden Jokowi.
Risma menambahkan, mengenai proyek pembangunan pengelolaan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) di Kota Surabaya merupakan hasil kerja sama sister city dengan Kitakyushu Jepang ini belum bisa dikerjakan meski ia sudah bersurat kepada Presiden Joko Widodo. Sebab hingga saat ini ia belum juga menerima balasan.
"Saya sudah mengirim surat ke presiden untuk pengolahan limbah B3 tapi belum ada tanggapan. Nanti saya kirim surat lagi ke presiden bersama hasil seminar, semua peraturan ada di pemerintah pusat," kata dia, saat membuka Seminar Kebijakan dan Regulasi Pengelolan Limbah B3 dalam Rangka Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup di Graha Sawunggaling, Surabaya, Rabu 17 Oktober 2018.
Padahal, hingga kini sudah banyak pihak yang mendesak dirinya untuk segera menggulirkan proyek tersebut, termasuk pihak rumah sakit. Karena, saat ini pengelolaan limbah B3 hanya terdapat di Cileungsi, Tangerang.
Risma mengklaim, untuk proyek IPAL itu pihaknya sudah menyiapkan lahan dan anggaran untuk pembangunan. Hanya saja, yang menjadi masalah hingga kini karena masih menunggu regulasi pusat terkait segala dampak negatif yang harus dipertimbangkan.
"Kalau ngawur lingkungan akan hancur. Kita harus antisipasi dulu, karena kalau ada masalah akan jadi tambah berat. Meskipun RS sudah mendesak," kata dia.
Untuk mengkajinya, Risma pun menggelar Seminar Kebijakan dan Regulasi Pengelolan Limbah B3 dalam Rangka Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup.
Seminar ini menghadirkan 5 narasumber yaitu Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Euis Ekawati, Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Ary Murtadlo dari, Dekan Fakultas Teknik Sipil Lingkungan dan Kebumian ITS Idaa Warmadewanthi, dan Rumah Sakit Katolik St. Vincentius A Paulo (RKZ) Surabaya, Agnes Lianawati.
Risma berharap seminar ini akan menghasilkan pemikiran-pemikiran yang dapat mendukung terwujudnya IPAL medis mandiri di Kota Surabaya. (frd)