Risma Tinjau Rumah Pompa hingga Proyek Sememi
Menjelang musim hujan yang diprediksi bakal meninggi jelang November nanti, membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan sidak ke beberapa lokasi. Lokasi-lokasi itu di antaranya rumah pompa Jalan Kenari, proyek Jembatan Kartini dan Box Culvert Jalan Raya Sememi.
Di rumah Pompa Kenari, Risma langsung masuk untuk mengecek rumah pompa yang baru selesai dilakukan penambahan kapasitas pompa itu. Katanya rumah pompa ini kapasitasnya ditambah 3 meter kubik.
Menurutnya, rumah pompa Jalan Kenari ini sangat vital. Sebab, rumah pompa ini mencakup saluran air di beberapa jalan protokol di Surabaya. Di antaranya, Jalan Blauran, Embong Sawo, Gubernur Suryo dan Balai Kota.
"Jadi seluruh rumah pompa itu kita tambah kapasitas pompanya. Itu sudah hampir semua selesai (pengerjaan). Sudah 99 persen selesai," kata Risma di sela-sela sidak, Selsa, 18 September 2018.
Selain penambahan kapasitas pompa, saat ini rumah pompa yang tersebar di Surabaya juga sudah dilengkapi dengan genset. Tujuannya, ketika listrik padam, rumah pompa itu masih bisa dioperasikan.
"Jadi kalau listrik mati, Insya Allah kita bisa jalan. Dulu kita kalau ada listrik mati pasti trouble. Namun kita sekarang sudah ada genset. Jadi secara teori dan teknis itu sudah terpenuhi," ujarnya.
Ia juga memastikan, untuk rumah pompa di lokasi lainnya, juga dilakukan penambahan kapasitas pompa. Setidaknya, ada 17 rumah pompa yang mengalami penambahan kapasitas, masing-masing 3 meter kubik. Namun, untuk rumah pompa di Morokrembangan dan Balong 2, masing-masing ditambah 5 meter kubik.
Ia mengatakan alasan Pemkot Surabaya melakukan penambahan kapasitas pompa itu, disebabkan curah hujan yang semakin tinggi. Dulu rumah pompa tidak sampai menampung curah hujan 80 meter kubik.
Namun sekarang, curah hujan yang mencapai tiga kali lipat, membuat rumah pompa menampung air rata-rata 290 meter kubik.
"Karena curah hujannya itu hampir tiga empat kali lipat. Kita memang persiapannya lebih di awal," ujar dia.
Dalam waktu dekat, Pemkot Surabaya juga bakal memiliki rumah pompa baru di Jalan Petekan. Namun, saat ini pengerjaannya masih mencapai sekitar 10 persen.
Di samping penambahan kapasitas rumah pompa, Risma juga mengaku, peninggian tanggul laut juga menjadi salah satu prioritas utama dalam persiapan menghadapi musim penghujan.
"Jadi rumah pompa yang berbatasan dengan laut itu kita tinggikan semua, termasuk tanggulnya. Termasuk sekitaran Suramadu, Tambak Wedi. Kemudian di Wonorejo Rungkut itu kemarin kita juga tinggikan tanggul di sana,” kata dia.
Selepas dari sana, Risma kemudian mengarah ke Jalan Kartini. Di sana, dia meninjau sebuah saluran air yang sedang dilakukan pengerukan oleh Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP).
Ternyata, banyak lumpur yang mengendap di saluran itu. Lantas, petugas pun menerjunkan dua alat berat untuk mengeruk endapan lumpur itu.
Bahkan di lokasi ini, Wali Kota Risma juga memastikan bahwa proyek Jembatan Kartini sudah selesai dan masyarakat bisa melewati jalan itu.
"Hari ini sudah selesai dan ini sudah bisa kita buka. Tinggal traffic light nya. Kan ini semua juga kita dalamkan (sungainya). Makanya nanti kalau ini sudah selesai, (jalan) Pandegiling kita bisa lewatkan sini flow nya," katanya.
Usai meninjau proyek Jembatan Kartini, ia kemudian menuju proyek Box Culvert yang ada di Jalan Raya Sememi. Menurut dia, kendala yang dihadapi saat pengerjaan proyek itu adalah kepadatan masalah arus lalu-lintas. Sehingga pola buka tutup jalan oun teroaksa harus dilakuka.
"Di awal-awal kita ndak bisa tutup (jalan). Terus kita koordinasikan dengan Polres Gresik, Polsek Gresik dan Polres sini (Polrestabes Surabaya). Alhamdulillah kita bisa jalan (pengerjaan)," ujar dja.
Risma menambahkan, awal mandeknya proyek itu karena masalah jalanan yang sempit. Kemudian, ia memutuskan untuk dilakukan penutupan jalan. Ia berharap proyek box culvert ini bisa selesai pada akhir Desember 2018. Menurutnya, saat ini pengerjaan proyek itu sudah mencapai 50 persen. (frd/wit)