Risma Terjunkan Tim Medis Pantau Kesehatan Petugas KPPS
Rangkaian perhitungan suara Pemilu dan Pilpres 2019 di Kota Surabaya, belum berakhir. Tak pelak proses yang begitu panjang pun menyita tenaga para petugas KPPS dan PPK. Bahkan, informasi terbaru, dua orang petugas meninggal dunia.
Mengantisipasi hal itu terulang, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengutus Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya, untuk menerjunkan tim medis guna memantau kondisi petugas yang masih melakukan tahapan rekapitulasi di lapangan.
"Pesan beliau juga kepada Kepala Dinas Kesehatan, minta untuk tim kesehatan untuk memantau seluruh pelaksanaan kegiatan yang masih dilakukan oleh KPPS dan PPK di lapangan, untuk kesehatan dari masing-masing petugas, supaya ini tidak terulang lagi," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser, saat dihubungi Rabu, 24 April 2019, malam.
Tim medis tersebut, akan bertugas melakukan pendampingan medis ke sejumlah titik perhitungan suara Pemilu dan Pilpres 2019, di 31 Kecamatan, di Kota Surabaya.
"Malam ini juga bu Wali (Risma) juga kontak Bu Feni untuk segera melakukan pendampingan medis di masing-masing tempat perhitungan suara oleh PPK di wilayah Surabaya," kata dia.
Berdasarkan catatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, sudah ada 2 orang petugas KPPS yang meninggal dunia, usai menjalankan tugasnya di tempat pemungutan suara (TPS). Fikser menyebut Risma menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya.
"Untuk kejadian ini beliau (Risma) turut berduka cita, Insyaallah, besok beliau akan melakukan silaturahmi ke kediaman almarhum," ujar Fikser.
Dua orang, yang meninggal dunia tersebut adalah petugas KPPS di TPS 19 Kedung Baruk, Badrul Munir dan petugas KPPS di TPS 13 Kapas Madya, Sunaryo. Selain itu, ada pula 17 orang petugas yang tengah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kota Pahlawan. (frd)