Risma Klaim Surabaya Tak Masuk Peta Gempa Megathrust
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, Surabaya tak masuk wilayah titik gempa. Selain tak termasuk zona rawan, pepohonan yang ditanam di Kota Pahlawan mampu meredam gempa.
Informasi itu diperoleh Risma dari Direktur BMKG pusat, Dwikorita Karnawati, bahwa Surabaya tidak masuk ke dalam peta megathrust atau zona tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
“Direktur BMKG Pusat itu, menyampaikan kalau di megathrust di Surabaya nggak ada petanya,” kata Risma saat ditemui awak media di Rumah Dinas Walikota, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Sabtu 3 Oktober 2020.
Risma mengaku sebenarnya dia mengetahui informasi jika Surabaya tak termasuk dalam peta megathrust. Namun, ia sengaja melontarkan pertanyaan untuk menegaskan perihal potensi gempa di wilayah yang dipimpinnya.
“Yang kemarin disampaikan jika Pulau Jawa ada di megathrust, aku tahu itu petanya. (Surabaya) itu tidak termasuk di megathrust, tapi saya tanya bagaimana potensi gempa di Surabaya,” ungkapnya.
Menurut Risma, Dirut BMKG Pusat mengatakan jika pohon yang ditanam di sudut kota, juga dapat meredam gempa. Karena berpengaruh dalam ketahanan suatu daerah.
“Artinya apa yang sudah lakukan bisa berpengaruh untuk antisipasi terhadap kondisi alam itu. Karena mungkin secara alamiah akar pohon, penyimpanan air dan berpengaruh terhadap daya tahan kota,” jelasnya.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya juga telah bersiap melakukan langkah antisipasi saat terjadinya bencana pada musim penghujan, yakni seperti melakukan pengecekkan peralatan yang akan difungsikan.
Kepala BPB Linmas, Irvan Widyanto mengatakan bahwa Risma meminta kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk mengecek kelayakan alat masing-masing.
“Meskipun berdoa untuk tidak minta, tapi Bu Wali menekankan kepada semua OPD untuk melakukan pengecekan saran dan prasarana, menghadapi situsasi darurat,“ kata Irvan, di kantornya, Kamis, 1 Oktober 2020.
Advertisement