Prihatin Ada Korban, Ini Penjelasan Risma soal Surabaya Marathon
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengaku prihatin adanya korban jiwa peserta acara lomba lari Surabaya Marathon 2019. Begitu pun, ketika disinggung apakah pihaknya tak mengawasi dengan baik dalam sisi screening kesehatan peserta, Risma tak mau komentar. Ia hanya berjanji akan evaluasi hal itu untuk acara selanjutnya.
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya dua peserta, hal itu akan kami evaluasi untuk Surabaya Marathon tahun depan. Pemkot akan lebih detil lagi," tutur Risma pada ngopibareng.id, Minggu 4 Agustus 2019 di Balai Kota Surabaya.
Dalam perhelatan bergengsi tersebut, tercatat ada 2 orang yang meninggal, diduga karenakondisi fisik tak mumpuni. Pemerintah Kota Surabaya sebagai pemangku kekuasaan, dinilai banyak pihak, lalai dalam pengecekan peserta yang terdaftar.
Pada bagian lain, Risma mengaku senang dengan terselenggaranya acara lomba lari jarak jauh internasional bertajuk Surabaya Marathon 2019. Dengan sisi kekurangan yang ada, Risma mengaku, kegiatan Surabaya Marathon memiliki dampak positif kepada roda perkonomian di Surabaya.
“Saya kira ini suatu peluang untuk Surabaya. Bukan hanya dari sisi marathonnya. Tapi impact ekonominya cukup besar. Hotel semua penuh saat ini, kemudian mal-mal juga semua ramai,” katanya.
Bukan hanya dampak ekonomi dalam jangka pendek. Risma berharap adanya even besar seperti ini bisa lebih mengenalkan Surabaya kepada masyarakat dunia. Sehingga, wisatawan mancanegara semakin tertarik untuk datang dan berkunjung ke Kota Pahlawan, mengunjungi destinas-destinasi wisata yang ada di Surabaya.
"Kalau bisa ada terus. Jadi semakin terkenal Surabaya. Untuk masa depan, wisata Surabaya akan semakin ramai, ya saya kira," lanjutnya.
Bagi Risma, kegiatan Surabaya Marathon 2019 bukan hanya kegiatan lari untuk menggenjot ekonomi Surabaya saja. Namun bertujuan untuk kesehatan dan mencari bibit-bibit baru atlet lari di Surabaya.
“Artinya bisa dijadikan ajang untuk mengukur prestasi mereka. Dengan para pelari dari luar negeri. Sehingga, kita bisa dapat bibit-bibit baru atlet Surabaya,” ungkapnya.
Meski begitu, ia sedikit menyesali jumlah peserta Surabaya Marathon yang hanya berjumlah enam ribu orang. Padahal ia berharap bisa lebih dari sepuluh ribu orang yang mendaftar.
Menurutnya, pihak panitia penyelenggara Surabaya Marathon 2019 berencana untuk menambah jumlah peserta lomba. Namun karena keterbatasan waktu, hingga ditutupnya pendaftaran hanya mencapai 6.005 peserta.
“Sebetulnya kami mau tambah, tapi kemarin karena waktunya mepet,” kata Risma.
Oleh karena itu, Risma berharap Surabaya Marathon lebih baik lagi dalam segala sisi, dan mencakup lebih banyak lagi peserta dari seluruh penjuru dunia. Bahkan ia berjanji, kegiatan Surabaya Marathon akan terus diadakan setiap tahunnya.
“Ke depan harus bisa tembus sampai 7000 peserta ya. Insya allah akan ada tiap tahun kegiatan ini,” katanya. (alf)
Advertisement