Risma Sujud dan Nangis di depan Astra Group, Ada Apa?
Saat tengah memberikan sambutan, suara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini perlahan-lahan berubah menjadi parau. Tak lama kemudian, air mata pun tumpah dari pelupuk matanya. Risma tampak menangis. Terkadang, Risma menghapus air mata yang jatuh dari pipinya saat memberikan sambutan.
Tak hanya menangis, Risma tiba-tiba minta izin melakukan sujud kepada orang di depannya. Risma memang tak bisa menahan haru saat mendengar PT Astra Internasional Tbk. mau menerima 353 siswa putus sekolah di Surabaya untuk magang di perusahaan besar tersebut.
"Kalau diberi kesempatan dan dibolehkan, saya mau sujud syukur di depan panjenengan semua. Saya terima kasih sekali. Ini kaki saya sudah tidak kuat," kata Risma seraya langsung bersujud.
Tindakan Risma mengagetkan ajudan, tamu undangan dan anak buah Risma. Tak sedikit dari mereka langsung maju ke panggung membantu Risma dan menyuruhnya untuk tetap berdiri.
"Sudah Bu. Monggo saya bantu," ujar salah seorang staf Risma.
Risma merasa pantas melakukan sujud syukur. Penyebabnya, dia mengklaim sempat bingung memikirkan ratusan anak-anak warga Surabaya yang putus sekolah tersebut. Risma bahkan akui sempat frustasi mencarikan jalan keluar bagi ratusan siswa putus sekolah itu.
"Saya menangis ini karena merasa lega dan ucapan terima kasih kepada Astra. Akhirnya ada yang mau membantu anak-anak Surabaya ini yang putus sekolah. Saya ini sudah bingung bagaimana mencari jalan keluar untuk mereka. Alhamdulillah, Astra mau menerima," kata Risma sambil berlinang air mata.
Menurut Risma, anak-anak yang putus sekolah itu sebenarnya pintar-pintar. Hanya situasi dan kondisi yang membuat mereka tak bisa melanjutkan jenjang pendidikan. Maka dari itu, Risma yakin jika program magang ini berlangsung, anak-anak tersebut tidak akan mengecewakan Astra.
"Saya sangat bersyukur. Anak-anak ini nanti juga akan mendapat pendidikan saat magang. Jadi ilmunya akan lebih banyak. Jadi anak-anak ini akan magang tiga bulan dan mendapat sertifikat dari Astra. Bukan tidak mungkin akan direkrut oleh Astra juga," kata Risma.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Grup Astra Surabaya, Faris Henky Irawan mengatakan, ini adalah program pertama Astra Grup untuk mengajak magang anak sekolah melalui pemerintah daerah. Biasanya, mereka langsung bekerja sama dengan sekolah masing-masing.
"Programnya sudah lama, biasanya kami langsung ke sekolah. Tapi ini pertama kali program ini kerjasamanya dengan pemerintah daerah. Surabaya dapat keistimewaan karena peduli dengan pendidikan anak," katanya.
Menurutnya, anak-anak yang putus sekolah tersebut akan belajar dan bekerja di Astra selama tiga bulan, dan harus mengikuti silabus yang sudah disiapkan oleh Astra.
Ia berharap, setelah mengenyam pendidikan dan kerja magang selama tiga bulan itu, anak-anak putus sekolah tersebut bisa mendapatkan pengalaman dan ilmu baru, sehingga bisa membantu mereka untuk mencari kerja yang lebih baik lagi.
"Benar yang dikatakan Bu Risma, kalau nanti kami ada lowongan mereka akan kami rekrut juga. Kalau tidak ada, mereka bisa cari di perusahaan lain dengan pengalaman yang sudah didapatkan saat magang. Kan ini ada sertifikatnya, jadi bisa sebagai 'kekuatan' untuk melamar pekerjaan," kata Faris.
Ia mengatakan, para anak-anak putus sekolah itu akan magang di tujuh unit bisnis grup Astra, diantaranya unit property, otomotif, perbank-an, IT dan lainnya, sesuai dengan kebutuhan dan minat para anak-anak tersebut.
"Kita sesuaikan penempatannya. Sesuai kebutuhan dan minat anak-anak itu. Jadi tidak akan sia-sia magangnya," katanya.