Risma Sebut Ada Pihak yang Sengaja Buang Orang Gila ke Surabaya
Saat memulangkan 90 Para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) termasuk orang gila, yang telah dinyatakan sembuh, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, ada pihak-pihak yang dengan sengaja membuang mereka di Surabaya.
"Tolong jangan dibuang ke Surabaya lah, saya tahu ada yang by desain dibuang ke Surabaya. Jadi tolonglah dirawat, saya pikir kita bisa memberi bantuan dengan BPJS, mereka bisa minum obat rutin, mereka juga manusia, binatang saja kita rawat, apalagi saudara-saudara kita, saya mohon sekali lagi tolong yang by desain itu jangan lah, itu dosa kalau kita membuang manusia,” harapnya.
Wali kota perempuan pertama itu juga memastikan pihaknya akan terus berusaha merawat dan mengobati serta menggalakkan pemulangan para PMKS ke daerah asalnya masing-masing. Sebab, saat ini kapasitas daya tampung Liponsos sudah tidak memadai. Bahkan, saat ini di Liponsos masih tersisa sekitar 1.485 orang, sehingga akan terus dilakukan pemulangan.
Sementara itu, salah satu psikiater di Liponsos Keputih Agung BS menjelaskan bahwa para penyandang PMKS yang dipulangkan itu adalah orang yang sudah melewati fase-fase akutnya. Meskipun pada hakekatnya mereka belum sembuh sempurna. “Mereka yang dipulangkan itu remisi tidak sempurna namanya," kata dia.
90 orang itu terdiri dari 22 orang gelandangan dan pengemis, sedangkan sisanya 68 orang psikotik. Mereka berasal dari berbagai daerah, diantaranya dari Jawa Timur 19 gelandangan dan pengemis serta 23 orang yang psikotik.
Ada pula yang berasal dari Jawa Barat, yakni 18 psikotik, Jawa Tengah 2 orang gelandangan dan pengemis serta 18 orang psikotik, DKI Jakarta 1 orang gendangan dan pengemis serta 2 orang psikotik, Banten 3 orang psikotik, Lampung 2 orang psikotik, Bali satu orang psikotik dan Sumatera Selatan satu orang psikotik.
Agung menambahkan, mereka itu sudah mendapatkan perawatan dan terapi, sehingga yang awalnya tidak menyadari bahwa dirinya sakit, kini mereka sudah sadar bahwa dia sakit. Bahkan, dia sudah tahu siapa dirinya, berada di mana dan sudah mulai kangen rumah, serta sudah tahu alamat rumahnya. "Jadi, mereka sudah ingat semua tentang dirinya,” ujarnya.
Setelah para PMKS itu ingat alamat rumahnya, kemudian Pemkot Surabaya mengkonfirmasi ke alamat rumahnya itu. Dan ternyata cocok, sehingga mulai dilakukan proses pemulangan. “Ke depan, kami akan terus memulangkan para PMKS itu setelah dinyatakan sembuh atau melewati masa akutnnya,”pungkasnya. (frd)