Risma Resmikan Masjid As-Sakinah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan bangunan baru Masjid As-Sakinah yang berada di kompleks Cagar Budaya Balai Pemuda Surabaya, Senin, 4 Januari 2018. Peresmian itu, ditandai dengan pemotongan tumpeng, pita, serta penandatanganan prasasti.
Kini, masjid yang berada di samping Gedung DPRD Surabaya itu memiliki dua lantai dan diklaim bisa menampung jamaah lebih banyak ketimbang sebelumnya.
Risma menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada seluruh jajaran, sehingga penataan kawasan balai pemuda menjadi kompleks yang saling terintegrasi.
Menurutnya, kawasan ini ke depan akan menjadi jujukan bagi warga Kota Surabaya. Karena itu, keberadaan masjid ini pasti akan sangat bermanfaat, terutama bagi masyarakat yang sedang berlalu lalang.
“Karena kawasan ini relatif tidak ada masjidnya, kecuali yang ada di (jalan) Jimerto. Jadi karena itu, keberadaan masjid ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang berlalu lalang. Mungkin yang ada di jalan bisa mampir untuk beribadah,” kata dia.
Selain keberadaan Masjid As-Sakinah, di kawasan ini juga terdapat Balai Budaya, lokasi pakir dan perpustakaan yang biasa digunakan anak-anak untuk belajar, menari, musik, hingga puisi.
"Nanti anak-anak itu, bisa beribadah di masjid ini," pesannya.
Risma berharap, keberadaan masjid As-Sakinah ke depan dapat berguna dan bermanfaat sebagai sarana ibadah bagi umat muslim agar lebih khusyu dan representatif.
Terlebih, selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid ini ke depan diharapkan sebagai sarana edukasi, khususnya pendidikan agama Islam.
“Saya yakin masjid ini sangat bermanfaat, terutama pada warga yang di perjalanan. Karena di area ini biasanya kesulitan waktu Jum’atan itu sampai di jalan-jalan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Surabaya Armudji mengatakan, rencana pemkot bersama DPRD Surabaya membangun Masjid As-Sakinah agar lebih besar dan luas, akhirnya terwujud.
Ke depan, keberadaan masjid ini diharapkan dapat meningkatkan Ukhuwah Islamiyah, khususnya bagi kalangan anggota DPRD dan masyarakat Surabaya.
“Ini sesuai dengan komitmen kita, pada saat kita mempunyai rencana untuk memperbesar Masjid As-Sakinah,” katanya.
Ia menambahkan pembangunan Masjid As-Sakinah ini didasari atas dakwah, selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga menjadi sarana pemberdayaan dan pembinaan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai kebajikan dalam ajaran islam.
“Mudah-mudahan mulai hari ini, masjid ini bisa kita gunakan secara bersama-sama. Tentunya masjid sebagai tempat dakwah, dan tempat beribadah,” pungkasnya.
Sebelumnya, proses rehabilitasi masjid ini berulang kali mendapat kecaman masyarakat. Lantaran lahan masjid yang telah berdiri puluhan tahun lalu itu, mulanya bakal dibangun gedung baru DPRD Surabaya.
Sedang, gantinya, masjid bakal digabung di lantai 3 gedung dewan, sebagai mushala. Namun, setelah mendapat protes keras dari sejumlah kelompok seniman, dan ormas seperti NU, Muhammadiyah, MUI rencana itu diubah.
Kini masjid As-Sakinah tetap berdiri di tempat asalnya, dibangun jauh lebih megah dari masjid lama, dengan biaya yang tak diumumkan transparansinya.
Di sebelahnya berdiri gedung baru yang jauh lebih gagah, tingginya bahkan sampai 8 lantai menjulang. Di dalamnya nanti ada 50-an anggota dewan yang siap menempati masing-masing ruangnya dengan nyaman. Tak perlu berdesakan di ruang komisi lagi, bukan? (frd)