Anak Kecanduan Lem, Risma: Sudah Kami Tangani Dengan Baik
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan anak-anak yang sebelumnya tertangkap oleh Satpol PP karena kedapatan ngelem (mabuk lem) telah tertangani dengan baik.
Mereka yang masih berusia rata-rata 15 – 16 tahun itu, sebelumnya tertangkap oleh Satpol PP di Jalan Banyu Urip Surabaya, Senin, 19 November 2018, kemarin tengah mabuk lem.
Data Satpol PP Surabaya menyebutkan dua di antara lima anak tersebut berstatus putus sekolah. Sementara tiga anak lainnya, masih pelajar SMP.
Risma megatakan ketiga pelajar dititipkan ke pihak sekolah dan orang tua masing-masing. Sebab sebelumnya, ketiga anak itu sudah sering bolos sekolah.
"Yang dua anak itu (putus sekolah) ada di Kampung Anak Negeri. Terus yang tiga anak (pelajar), kembali ke sekolah dan kembali ke orang tuanya," kata Risma disela-sela acara syukuran hari kelahirannya di rumah kediaman, Selasa, 20 November 2018.
Ia mengatakan dua remaja yang putus sekolah itu, telah menjalani pembinaan oleh para pendamping di Kampung Anak Negeri. Bahkan, mereka juga telah didampingi oleh dokter psikolog.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga berharap agar ke depannya, anak-anak itu bisa menjalani hidupnya dengan wajar dan mau kembali bersekolah.
"Yang dua kan dia udah putus sekolah lama. Dia kan harus menyesuaikan hidupnya dulu, sekarang (tinggal) di Kampung Anak Negeri," ujarnya.
Risma mengatakan saat dilakukan assesmen terhadap dua remaja tersebut, mereka sebelumnya minta agar dititipkan di pondok.
Namun, karena pondok yang dipilih luar kota, ditakutkan anak-anak itu jauh dari pengawasan. Sehingga kemudian Risma merayu mereka agar mau tinggal di Kampung Anak Negeri.
"Awalnya dia minta ke pondok, tapi kan aku ndak bisa ngawasi. Karena dia mintanya di (pondok) luar kota. Jadi terus tak rayu dia akhirnya mau (tinggal) di Kampung Anak Negeri," katanya.
Meskipun tinggal di Kampung Anak Negeri, mereka akan dibina dengan pendekatan yang berbeda. Bahkan, mereka mendapatkan pembinaan baik secara formal maupun informal.
Di samping itu, kata dia, di tempat ini juga ada pelatihan-pelatihan bakat minat yang diberikan. Mulai dari seni lukis, musik, olahraga hingga wirausaha.
"Ada psikolog, terus ada pembinanya di Kampung Anak Negeri. Nanti kita lihat perkembangannya," katanya. (frd)