Risma Minta Warga Lapor Jika Fasum Corona Rusak
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyediakan lebih dari 600 wastafel portabel untuk cuci tangan. Ini merupakan salah satu cara pencegahan sebaran corona atau Covid-19.
Wastafel tersebut ditempatkan di fasilitas publik, seperti kantor pemerintahan, gedung kesehatan, halte, stasiun, hingga pinggir-pinggir jalan protokol.
Selain wastafel portable, Pemkot Surabaya juga sudah memasang 60 bilik sterilisasi dan penyemprotan disinfektan. Hal itu dilakukan untuk menekan angka positif pasien covid-19 di Surabaya.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini meminta warga Surabaya untuk turut menjaga fasilitas umum yang sudah disediakan, guna mencegah penyebaran virus corona di Kota Pahlawan.
"Tolong bantu kami, kalau mengetahui sabun, tisu, atau air disinfektan habis, atau wastafel krannya tak bisa menyemprotkan air, segera lapor ke 112. Kami mohon bantuan dan kerjasamanya," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Jumat 27 Maret 2020.
Risma berharap warga Surabaya tak takut untuk melapor kepada 112, jika fasum rusak ataupun jika merasa tak enak badan. Karena fasilitas command center 112 adalah hak warga surabaya dan bersifat gratis. Sehingga warga tak perlu mengeluarkan uang sepersen pun untuk meminta bantuan 112.
Selain meminta bantuan dan kerjasama, Risma memohon maaf jika petugas di jalanan Pemkot Surabaya tak bisa standby seperti sebelumnya. Alasannya, banyak petugas yang pindah tugas untuk membantu melakukan penyemprotan disinfektan, pemberian vitamin, hingga membagikan minuman herbal.
"Petugas kami sebagian besar harus dikurangi untuk menjaga jarak antar personal. Ini demi menghindari penyebaran virus. Ada juga yang sibuk melakukan penyemprotan. Ada beberapa petugas menyiapkan makanan dan minuman untuk dibagikan. Mari kita sama-sama bekerjasama untuk menyelesaikan masalah ini," pesan Risma.