Risma Minta Pejabat Pemkot yang Dirotasi Introspeksi
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, meminta pejabat Pemerintahan Kota (Pemkot) Surabaya yang terkena rotasi untuk introspeksi diri. Sebab, jika tidak ada kesalahan atau hal lain, tak mungkin mereka terkena rotasi.
"Silahkan kalau marah. Kalau ada yang marah, tolong introspeksi diri," kata Risma selepas melantik promosi jabatan 53 pejabat Pemkot Surabaya, Rabu 9 Oktober 2019 di Balai Kota Surabaya.
Risma berharap para pejabat tersebut untuk bisa minta petunjuk Allah terkait rotasi yang terjadi. Sebab, jika tidak ada campur tangan Tuhan, maka tidak akan terjadi rotasi.
Ia mengingatkan bahwa para pejabat itu adalah orang-orang terpilih yang sangat beruntung, bisa menjadi pelayan masyarakat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Surabay. Sebab, banyak di luar sana yang ingin berada di posisi yang sama.
"Kalian harus tahu kenapa sampai saya pindahkan itu," katanya.
Dengan dirotasinya para pejabat tersebut, Risma ingin mereka bisa membantu warga masyarakat dengan lebih baik dari pada sebelumnya. Risma tak segan akan memarahi atau menindak, jika ada pejabat yang main-main dengan warga.
"Harus tolong masyarakat. Jangan sampai mereka keluarkan uang sepersen pun kalau urus sesuatu. Berilah yang terbaik untuk orang Surabaya," lanjut Risma.
Bukan hanya itu, Risma juga menyindir para pejabat yang dirotasi dengan bercerita mengenai cedera yang ia alami saat bertugas. Ia mengaku tangannya patah dan kakinya cedera karena saking cintanya dengan rakyat Surabaya.
"Saya sudah seperti ini. Tidak ada sejarahnya Wali Kota otot tendonnya putus karena bertugas. Padahal saya bukan atlet. Ini karena kerja keras," katanya.
Seperti diketahui, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pada Rabu 9 Oktober 2019, melantik sebanyak 82 pejabat. Dari 82 pejabat itu, 53 orang mendapatkan promosi jabatan, sedangkan 29 lainnya menerima rotasi.
"Saya tinggal satu tahun menjabat. Jadi, kalau saya mempromosikan para pejabat, mereka merupakan orang yang terbaik,” kata Risma.
Salah satu yang mendapat promosi jabatan adalah Kabag Humas Pemkot, Muhammas Fikser, dan mantan ajudan Risma, Febriadhitya Prajatara.
Febri dilantik sebagai Kabag Humas Pemkot Surabaya yang baru menggantikan Muhammad Fikser, yang dilantik sebagai Kepala Dinas Kominfo Surabaya.
"Dulu saat pertama kali menjabat, Febri itu ajudanku. Dia tahu bagaimana cara komunikasi. Jadi, saya yakin dia bisa. Jadi dia bukan orang baru bagi saya," kata Risma.