Risma Minta Guru Jadi Garda Terdepan Pencegahan Korupsi
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta para guru untuk menjadi garda terdepan pencegahan perilaku korupsi sejak dini. Sejak di bangku sekolah, baik SD maupun SMP.
Hal itu diungkapkan Risma dalam acara peluncuran program 'Guru Pembangun Peradaban, Kolaborasi Wujudkan cita-cita Membangun Generasi Anti Korupsi 2019' di Graha Sawunggaling Balai Kota Surabaya.
Dalam acara itu, Pemkot Surabaya menjalin kerjasama dengan KPK, SPAK, Kemendikbud, hingga Kementerian Agama Indonesia.
"Saya mau guru untuk menjadi garda nomor satu untuk mencegah perilaku korupsi dan curang sejak dini," kata Risma, Kamis 5 Desember 2019.
Dengan begitu, menurut Risma jangan sampai para guru malah menjadi jembatan bagi siswa-siswi untuk berlaku curang.
"Guru jangan malah memfasilitasi dan membiarkan. Awas saja yang main-main dengan kami," kata Risma.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan mengatakan, selama ini Kota Surabaya sudah menjadi kota percontohan bagi pengelolaan pendidikan usia dini dan menengah (SD dan SMP).
Maka dari itu, dengan adanya acara pencegahan anti korupsi kepada guru dan murid kali ini, Risma berharap Surabaya bisa kembali menjadi tolok ukur nasional.
"Surabaya sudah bagus namanya di nasional dalam pendidikan, dalam mengurus anak-anak. Sekarang kami tambahkan dengan pendidikan anti korupsi. Baik secara materi maupun praktek. Saya harap Surabaya bisa lead lagi menjadi contoh bagi kota-kota lainnya di Indonesia," kata Basaria.
Basaria mengatakan, program ini sengaja pertama kali diselenggarakan langsung di Kota Surabaya, bukan yang lain. Alasannya, Surabaya secara sarana dan prasarana sudah siap untuk menjadi tempat mencoba pendidikan anti korupsi yang ditanamkan kepada guru-guru SD dan SMP.
"Bu Wali itu juga yang paling setuju dan siap kalau dilaksanakan di Surabaya. Secara sistem di sini juga bagus. Itu kenapa dipilih Surabaya untuk pertama kali. Kalau sukses, akan langsung diterapkan di kota lain," katanya.
Advertisement