Risma Marahi Pelajar SMP yang Ikut Demo Tolak Omnibus Law
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pengarahan kepada 58 pelajar yang terlibat aksi demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan yang dilakukan di SMP 1 Surabaya, Senin, 19 Oktober 2020, Risma meminta para pelajar untuk meminta maaf dan sujud di kaki orangtua mereka masing-masing.
"Di luaran sana ada anak-anak yang bahkan tidak tahu orangtuanya siapa. Termasuk saya membina anak-anak di Kampung Anak Negeri yang mereka itu ada yang tidak tahu orang tuanya siapa. Kalian kurang bersyukur anak-anakku," kata Risma.
Risma mengatakan, para orangtua sudah memberikan ponsel dan pulsa agar para pelajar bisa belajar hingga sukses dan berhasil. Risma merasa kecewa karena para pelajar mudah dipengaruhi dan lebih percaya pada orang lain yang mungkin tidak dikenal.
"Inikah yang kalian berikan kepada orangtua kalian anak-anakku? Seandainya kalian babak belur dan terluka dan kemudian dirawat di rumah sakit, itukah balasan kalian kepada orangtua kalian? Kasihan orangtua kalian," kata Risma.
Risma menyampaikan protes keras kepada siapapun yang telah melibatkan anak-anak dalam demo anarkistis. Sebab, mereka belum tahu apa-apa.
"Saya protes keras karena melibatkan anak-anak dalam kejadian kemarin. Karena mereka belum mengerti apa-apa. Melibatkan mereka sama juga dengan mengeksploitasi anak," kata Risma.
Pada kesempatan itu, Risma meminta kepada para pelajar tersebut untuk tidak mengkhianati orangtuanya. Saat meminta maaf dan bersujud, para pelajar terlihat menangis bersimpuh.
Para orangtua pun tak kuat menahan tangis mendengar permohonan maaf anak mereka. Setelah meminta maaf kepada orang tuanya, Risma juga meminta anak-anak itu untuk meminta maaf kepada para guru dan kepala sekolah yang mendampingi mereka.
Seusai proses permintaan maaf, Risma kembali memberikan motivasi kepada mereka. Risma juga memotivasi anak-anak itu dengan menunjukkan beberapa foto anak Surabaya yang saat ini sudah berhasil meskipun berasal dari keluarga kurang mampu.
"Ini bukti bahwa semuanya berhak berhasil dan semuanya berhak sukses. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan, tidak ada yang tidak bisa asal kita mau. Anak-anak ini juga berasal dari keluarga yang tidak mampu, tapi berkat kegigihannya mereka sekarang bisa sukses dan berhasil, kalian juga bisa seperti mereka," kata Risma.