Risma Kemarin, Dikritik Khofifah hingga Telat Terima DIPA
Peristiwa saling kritik antara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masih mewarnai pemberitaan sepanjang Jumat, 22 November 2019 kemarin. Tingkah polah dua pejabat itu di antaranya terekam dari sindiran Khofifah hingga Risma yang datang terlambat saat menerima DIPA.
Khofifah Sindir Risma
Kegiatan Walikota Surabaya Tri Rismaharini ke luar negeri tergolong padat. Tercatat sudah 9 kali Risma melakukan kunjungan ke luar negeri. Namun Risma mengaku dengan tegas bahwa kepergiannya ke luar negeri tanpa menggunakan biaya APBD.
Namun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa meragukan pernyataan Risma yang keluar negeri tanpa menggunakan APBD.
"Surat yang masuk (ke Gubernur Jatim) rata-rata APBD. Jadi kalau betul dibiaya dari pengundang, berarti double budget (anggaran ganda) atau suratnya salah ketik,” katanya Khofifah di Grand City, Surabaya, Jumat 22 November 2019.
Khofifah membeberkan, ketika ada kepala daerah yang izin keluar negeri, di setiap surat yang dikirim tercantum tujuan dan siapa yang membiayai. Khofifah menegaskan bahwa rata-rata menggunakan APBD.
"Boleh dicek suratnya (izin keluar negeri), karena surat ini sampai ke Kemendagri (kementerian dalam negeri). Kalau diundang dengan biaya pengundang itu biasa. Kalau memang dibiayai (pengundang) saya takut double budget," katanya.
Sementara diketahui, dalam waktu dekat Risma kembali akan berangkat Turki. Tujuannya, memenuhi undangan Partai Pembangunan dan Keadilan untuk memperingati hari-hak Perempuan. Terkait hal tersebut, Khofifah mengaku sudah menerima surat izin dari Risma.
“Saya sudah membaca surat dan menggunakan APBD. Sementara saya membaca link berita katanya tidak pakai APBD. Jangan-jangan salah ketik. Bisa direvisi kalau salah ketik. Tapi kalau bukan salah ketik, saya takut dobel budget. Mudah-mudahan salah ketik," kata Khofifah.
Lalu, saat ditanya apakah izin ke luar negeri yang diajukan Risma disertujui, Khofifah enggan berkomentar. “Sek lho ya,” kata Khofifah.
Diberitakan sebelumnya, Risma melalui Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menyatakan, agenda kunjungan kerja Wali Kota Surabaya keluar negeri tidak menggunakan APBD.
Mayoritas pembiayaan atau akomodasi selama perjalanan ke luar negeri ditanggung oleh pengundang. Bahkan, tak jarang pula akomodasi itu ditanggung oleh The United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG Aspac), karena Risma juga menjabat Presiden UCLG Aspac.
Risma Datang Telat
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menghadiri dalam acara Penyerahan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2020 di Ballroom Grand City, Surabaya, Jumat 22 November 2019.
Namun kehadirian Risma tersebut di saat acara sudah selesai. Risma tiba di Grand City sekitar pukul 12.30 atau habis salat Jumat. Sementara acara penyerahan DIPA ini selesai sekitar pukul 11.00 WIB.
Pada penyerahan dokumen DIPA, Pemkot Surabaya diwaliki oleh Asisten II, M Iksan. Dalam acara yang dihadiri Menteri Dalam Negeri dan 2000 undangan termasuk Muspida Jatim ini dari 38 kepala daerah yang ada di Jatim hanya dua yang tidak hadir, yakni Kota Surabaya dan Kabupaten Jember.
Risma yang memakai baju batik warna merah tiba disambut Gubernur Khofifah di ruang exit VVIP Grand City. Kemudian dua kepala daerah perempuan di Jatim ini memasuki ruangan. Sayangnya, wartawan tidak diizinkan masuk ke ruang pertemuan kedua kepala daerah tersebut.
Kedatangan Risma di acara penyerahan DIPA ini tidak diketahui wartawan. Pasalnya saat Risma tiba, sedang berlangsung salat Jumat. Baru kemudian usai shalat Jumat sekitar pukul 13.30 Gubernur Khofifah keluar dari ruangan pertemuan bersama Risma.
Khofifah tak banyak memberikan komentar terkait hasil pertemuan dengan Risma. "Wis rek, saya mau paripurna dulu," kata Khofifah yang langsung masuk ke mobil.
Tak lama kemudian, Risma didampingi Sekda Prov, Heru Tjahjono keluar dari ruangan. Risma juga tak banyak komentar terkait hasil pertemuan dan keterlambatannya.
"Ya, saya terlambat, rek. Pokoknya terlambat," kata Risma yang langsung bergegas keluar dari Grand City menuju mobilnya.
Advertisement