Risma Jadi Mensos, Pengamat Sebut 3 Hal Ini
Penunjukan Walikota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), dinilai memiliki 3 hal penting bagi politik nasional, istana, dan pribadi Risma.
Dosen Fakultas hukum Universitas Airlangga Bagus Oktafian Abrianto mengatakan, penujukan Risma adalah salah satu keputusan politik yang harus diambil Jokowi di tengah gejolak politik nasional.
Pertama, ungkap Bagus, penunjukan Risma adalah cara istana untuk membersihkan diri, mencuci muka Istana setelah diterjang kasus-kasus berat. "Muka istana lagi tercoreng. masyarakat mulai tidak percaya dengan istana, karena penanganan pandemi yang tidak karuan. Terlebih digempur dengan adanya dua penangkapan menteri Jokowi, yakni Edhy Prabowo dan Juliari Batubara. Nah penunjukan Risma ini sebagai cara istana untuk membersihkan diri atau mencuci muka istana," kata Bagus, Rabu 23 Desember 2020.
Menurut Bagus, sebenarnya ada sosok lain yang bisa jadi penolong istana untuk membersihkan muka. Mereka adalah Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat dan juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar pranowo. Namun keduanya terganjal dengan periode jabatannya masing-masing.
"Ya ini momentum yang bagus untuk Risma. Karena Risma menjabat sebagai walikota tinggal beberapa bulan. Jadi Sudah saatnya naik dan dan membantu istana untuk membersihkan diri. Tapi yang paling media darling ya Risma. Jadi ibaratnya The Right Man in The Right Time," ulasnya.
Hal kedua, menurut Bagus, penunjukan Risma adalah cara Jokowi untuk membuktikan kinerjanya Risma sebagai Walikota Surabaya yang pro rakyat. "Jabatan ini sangat tepat. Sebab Kemensos adalah wilayah untuk mensejahterahkan masyarakat. Tinggal bagaimana Bu Risma membuktikan. Jika benar-benar terbukti ampuh kinerjanya, ini akan menjadi prestasi politik Risma dan Istana untuk masyarakat," terang dia.
Penilaian lainnya, ujar Bagus, jika Risma berhasil jadi Mensos maka akan jadi pembuktian tahun politik 2024, baik Pilkada Jakarta maupun Pilpres. "Ini langkah politik. Beliau harus buktikan. Apakah kinerja di Surabaya selama ini hanya lipstik belaka atau benar-benar untuk rakyat. Kalau bicara politik, Risma memang akan masuk ring pertarungan lingkaran politik istana untuk Pilpres 2024. Risma harus melawan politisi-politisi besar Istana," jelasnya.
Advertisement