Risma Effect, Ngefek sih, tapi...
Dukungan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terhadap bakal calon Wali Kota Surabaya yang akan maju dianggap bisa berpengaruh. Dukungan Risma dianggap bisa mendongkrak perolehan suara bakal calon wali kota. Peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam menilai, Risma effect bisa memberi pengaruh terhadap suara salah satu kandidat.
"Sebagai endorser, Risma fffect cukup lumayan ya. Bulan Agustus 2019 lalu, pengaruh Risma bisa mencapai sembilan persen, kalau sekarang bisa lebih," kata Surokim kepada Ngopibareng.id, Jumat 24 Januari 2020.
Angka sembilan persen tersebut, lanjut Surokim bisa bertambah, karena menurut survei kepuasan kinerja Risma per bulan September 2019 mencapai 82 persen.
"Asumsinya, angka 82 persen akan menggerek 9 persen itu tadi. Kita belum survei terbaru, tapi saya rasa angka sembilan persen itu akan naik," katanya.
Meski menguntungkan, Risma effect baru akan bekerja jika dideklarasikan langsung secara terbuka Wali Kota Surabaya itu sendiri. Untuk saat ini Risma memang belum mendeklarasikan secara terbuka dia akan mendukung calon yang mana. Meski informasi yang beredar Risma lebih condong kepada Eri Cahyadi.
"Saat ini kita hanya menduga-duga saja, sepertinya ada foto Eri dan dijejernya ada Bu Risma. Seolah-olah publik menilai Eri didukung. Padahal Risma belum ngomong apa-apa. Kita hanya membaca tanda-tanda," jelasnya.
Menurutnya, main klaim dukungan oleh tokoh-tokoh yang berpengaruh adalah hal yang wajar dalam kontestasi politik. Namun kalau sekedar main klaim efeknya tak akan terlalu terasa. Berbeda kalau yang endorser secara terbuka memberikan dukungan.
Namun, meski dianggap dukungan dari tokoh-tokoh akan berpengaruh, calon lain tak perlu berkecil hati. Penyebabnya, dukungan dari tokoh lain bukan satu-satunya pertimbangan pemilih untuk menentukan calon wali kota. Pertimbangan utama calon pemilih adalah figur. Bila figurnya tidak kuat, dukungan dari endorser dianggap tidak akan berdampak maksimal.
"Ada beberapa endorser yang sudah angkat suara, seperti Imam Utomo dukung Machfud, nah seperti itu bisa berpengaruh," ucap Surokim.
Kata dia publik memang menunggu dukungan Risma, tetapi mungkin beliau menyadari ada regulasi yang sulit, menyangkut status Eri Cahyadi yang masih PNS aktif, dan terikat banyak aturan," pungkasnya.