Risma Dihujat Cak Anam, Pemkot: Diamkan Saja
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya merespons pernyataan mantan ketua DPW PKB Jatim, Choirul Anam, yang menyebut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini zalim terkait kasus sengketa Graha Astranawa,
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, sudah biasa jika Risma dihujat oleh banyak pihak. Bahkan, sejak awal ia menjabat, Risma sudah sering menjadi bulan-bulanan para politisi yang tak senang dengan dirinya.
"Sudah biasa seperti itu. Sejak saya dampingi ibu waktu Interpelasi di DPRD dulu itu, juga lebih parah," kata Febri kepada Ngopibareng.id, Senin 11 November 2019 di Balai Kota Surabaya.
Menurutnya, sejak dahulu, Risma selalu diam apabila difitnah dan dituduh yang tidak-tidak. Namun bukan berarti ia tak melakukan sesuatu.
"Ibu itu diam saja. Tapi dia lihat permasalahannya, apa yang dimasalahkan. Nanti diselesaikan saja gitu, tiba-tiba sudah beres," katanya.
Ia mencotohkan beberapa saat lalu, ketika Risma dituding oleh anggota dewan bahwa Risma telah menyelewengkan jabatan dan APBD, untuk membranding salah satu kepala OPD. Alih-alih membantah, Risma memilih diam, dan hanya menjawab santai.
"Jawabannya santai kan. Ibu cuma bilang nanti coba dibatasi saja OPD tidak bicara ke media, daripada dianggap branding gitu. Tapi sekarang juga sudah selesai kan masalah itu," katanya.
Terkait celotehan Choirul Anam atau Cak Anam, menurut Febri, Pemkot Surabaya membiarkan saja. Baginya, orang kalau bingung memang cenderung berkata yang tidak-tidak.
"Ya kan biasa, kalau bingung langsung omongannya kemana-mana. Biarkan saja," kata Febri.
Meski begitu, ia berjanji akan menginformasikan permasalah tersebut kepada Risma. Sehingga, tim pertanahan dan tim hukum Pemkot Surabaya bisa mendalami kasus tersebut dari sisi hukumnya.
"Ya nanti saya sampaikan, biar ditelisik dan didiskusikan dulu bagaimana ini," kata Febri.
Sebelumnya, Cak Anam yang mengklaim sebagai pemilik sah Graha Astranawa itu menilai Risma sebagai wali kota yang zalim, karena dinilai tidak adil ke seluruh warganya.
Apalagi, dalam sengketa Astranawa, Cak Anam mengaku sudah kirim surat dua kali ke Risma supaya YKP tidak asal mengeluarkan SP sebagai dasar tuntutan PKB Jatim di pengadilan.
"Hampir 10 tahun Risma mingkem aja (bungkam saja), njegidek (bergeming), takut dia sama PKB. Surat saya ke Pak Narto (Sunarto), ke Risma ada semua, masih saya simpan, tapi diam aja," ucap Cak Anam di Graha Astranawa, Surabaya, Senin 11 November 2019.