Risma Alokasikan 32 Persen APBD untuk Pendidikan
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa pendidikan adalah hal paling penting bagi suatu daerah dibandingkan lainnya. Bahkan Risma mengklaim, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Surabaya, sebanyak 32 persen dialokasikan untuk biaya pendidikan.
"Pendidikan itu nomor satu. Sekolah di Surabaya dari PAUD-SMP tidak dipungut biaya sepeser pun kan. Itu salah satu alokasi dari APBD kita," ujar Risma di Balai Kota Surabaya kepada ngopibareng.id, Kamis 18 Juli 2019.
Bagi Risma, alokasi besar untuk pendidikan semata-mata agar anak-anak belajar dengan nyaman. Sehingga bisa memperoleh pendidikan yang baik dan menjadi anak yang berilmu. Begitu pula keputusan Risma untuk membangun sekolah dengan fasilitas mumpuni, agar anak bisa mengembangkan potensi diri.
Selain itu, menurut Risma, dirinya bukan hanya memberikan fasilitas sekolah yang mumpuni bagi siswa. Namun Risma juga memperhatikan aspek tenaga pendidiknya, agar para guru bisa memberikan yang terbaik bagi generasi muda Surabaya.
"Pembangunan non fisik atau mental juga tidak kalah pentingnya kan. Maka dari itu kami adakan tes psikis untuk para guru untuk menjamin mutu pendidikan di kota Pahlawan," ungkapnya.
Risma memastikan, selain fasilitas dan tenaga pendidikan yang mumpuni, Pemkot Surabaya juga memantau kesehatan para pelajar. Dia ingin pelajar Surabaya mempunyai mental dan fisik yang baik.
"Kami ingin pastikan keadaan mereka tetap sehat. Caranya ya tiap satu bulan sekali dilakukan tes kesehatan dan imunisasi di sekolah mereka masing-masing. Dinas Kesehatan (Dinkes) juga beri para pelajar asupan gizi tambahan untuk daya tahan tubuh. Pokoknya kami harus pastikan kondisi tubuhnya fit," ujar Risma
Tak hanya itu, Risma juga mengaku ingin memberikan keamanan bagi para siswa Surabaya. Sehingga mereka bisa merasa aman saat belajar di sekolah maupun di taman bermain. Ia tak ingin lagi ada kejadian kriminalitas yang menimpa para pelajar Surabaya.
"Kami tugasnya BPP Linmas dan Satpol PP untuk menjaga dan mengamankan para siswa. Kalau ada apa-apa itu berdampak buruk ke mental mereka kan. Sehat jasmani memang sangat penting, tapi sehat mental juga tidak kalah pentingnya,"pungkasnya.