Riset sebut 3 Media Sosial Raksasa Gagal Bendung Ujaran Kebencian
Facebook, Twitter, dan Youtube disebut gagal membendung ujaran kebencian sepanjang pemilihan presiden dan pandemi di Amerika Serikat tahun lalu.
Kesimpulan itu didapat dari penelitian agen iklan IPG Mediabrands yang melakukan audit terkait penanganan di sembilan aplikasi media sosial dalam 10 kategori, dalam riset bertajuk "pertanggungjawaban media" termasuk melindungi anak-anak dan menyediakan transparansi untuk pengiklan.
Tiga media sosial raksasa disebut buruk dalam mencegah berkembangnya ujaran kebencian di paruh kedua tahun 2020, dibanding paruh pertama.
Facebook menunjukkan perbaikan dalam mengurangi konten yang salah, seperti menghapus akun yang berkaitan dengan teori konspirasi kelompok Qanon. Sedangkan Youtube disebut tak banyak membuat perubahan dalam kebijakan misinformasinya, menyebabkan nilai yang rendah dalam kategori ini.
Sedangkan aplikasi dari perusahaan yang lebih kecil, seperti Tiktok disebut memiliki pembaruan dengan nilai baik sepanjang 2020.
Tiktok menjadi aplikasi yang paling baik di antara sembilan yang diaudit. Apkikasi yang dilarang di Amerika Serikat ini disebut bermitra dengan perusahaan di luar aplikasi, untuk melindungi pengiklan dari muncul di konten yang tak sesuai, sekaligus memberikan kontrol pada pengguna untuk menentukan video mana yang ingin dilihat, kaat Elijah Harris, Kepala Mediabrands Reprise.
Sedangkan Pinterest memblokir akun yang secara berkelanjutan menyebarkan misinformasi, dan Reddit memprioritaskan cek fakta untuk kategori seperti pemilihan dan konten kesehatan. Fitur ini membantu perusahaan memerangi konten salah dan misinformasi.
Namun Mediabrands memilih tak memberi peringkat pada aplikasi yang dianggap memiliki aturan terbaik hingga yang jelek. Menurutnya peringkat akan memunculkan kesan salah, bahwa tugas mereka memerangi informasi yang salah telah selesai. (Rtr)