Rintik Hujan Iringi Masyarakat Tionghoa Rayakan Imlek di Wihara Dharma Bakti Glodok
Masyarakat etnis Tionghoa sejak pagi berbondong-bondong menuju Wihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Taman Sari, Glodok, Jakarta Barat.
Sisa hujan yang turun sejak Selasa malam tidak mempengaruhi semangat masyarakat Tionghoa melakukan ritual ibadah syukur sehubungan dengan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang jatuh pada hari ini Rabu 29 Januari 2025.
Hujan yang turun pada saat merayakan tahun baru Imlek disambut dengan suka cita, sebagai lambang bahwa keberuntungan dan kemakmuran akan tiba di tahun ular ini.
Asap yang mengepul dari hasil pembakaran dupa menyerebak dari kompleks Wihara Dharma Bakti. Seiring dengan itu, sejumlah pengurus wihara sibuk membantu pengunjung menata makanan yang akan digunakan sebagai persuguhan bagi Dewa/Dewi.
Pernak-pernik nuansa merah khas perayaan Imlek seperti lampion juga sudah tergantung di langit-langit wihara. Pengurus wihara juga turut menghadirkan pernik lain seperti kue keranjang hingga jeruk mandarin.
Wihara Dharma Bhakti mampu menampung sekitar 500 umat menyelenggarakan Peribadatan Imlek Selama 24 jam.
Seorang pekerja wihara, Irwan, mengatakan jumlah umat yang melaksanakan ibadah dengan hio atau ibadah membakar dupa hari ini mencapai ribuan. Rangkaian ritual lainya pelepasan burung emprit perlambang membuang sial dan, membakar rumah rumahan dan properti yang terbuat dari kertas.
“Hari ini yang datang cukup ramai dan harus antre untuk beribadah," kata Irwan saat ditemui di kompleks Wihara Dharma Bakti pada Rabu, 29 Januari 2025.
Berdasarkan pengamatan ngopibareng.id di lokasi meski gemericik hujan, kompleks Wihara Dharma Bakti tetap dipadati umat yang akan beribadah.
Mereka datang dari beberapa daerah di sekitar Jakarta. Hujan mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa malam. Hujan pada tahun baru Imlek dimaknai akan membawa kemakmuran.
Salah seorang pengunjung Wihara Dharma Bakti bernama Nelly, 45 tahun, mengatakan, berharap kemakmuran dan kesejahteraan pada Imlek 2025 ini. "Senantiasa sehat juga," kata Nelly.
Umat lainnya, Chandra, usia 60 tahun mengatakan, pada tahun Ular Kayu kali ini berharap diberikan kesehatan. "Tidak muluk-muluk, hanya berdoa agar selalu diberikan kesehatan," kata dia.
Kompleks Wihara Dharma Bakti akan dibuka selama 24 jam dari Selasa malam 28 Januari 2025 hingga puncak Imlek, Rabu 29 Januari 2025.
Operasi nonstop ini dilakukan untuk memfasilitasi umat yang akan beribadah, maupun sekedar ingin melihat dan foto-fotoan.
Kompleks Wihara Dharma Bakti tidak akan menyediakan hiburan seperti atraksi barongsai pada imlek kali ini. Hiburan akan diselenggarakan di tempat lain area petak sembilan. "Di sini untuk ibadah saja," ujar pengurus.
Pengemis musiman juga terlihat ramai di Vihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan untuk berburu angpao, meski jumlahnya tidak sebanyak Imlek sebelumnya. Petugas Satpol PP melarang penfemis masuk ke dalam Wihara. Mereka terlhat duduk berteduh di luar bagian samping Wihara atau Klenteng terbesar di Jakarta yang menjadi ikonik di kawasan Glodok.
Aparat keamanan gabungan TNI - Polri dan Satpol PP juga disiagakan di setiap Wihara untuk menjaga ketertiban dan kelancaran perayaan Imlek 2025.
Diselenggarakannya perayaan Imlek oleh masyarakat Tionghoa dikatakan tak lepas dari kebijakan Presiden ke4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur ) yang mengizinkan masyarakat Tionghoa menyelenggarakan perayaan tahun baru Imlek menyusul diakuinya Konghucu sebagai agama resmi di Indonesia selain agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.
"Kalau bukan jasa Pak Gus Dur tidak ada perayaan Imlek seperti ini," ujar Oma Grace yang dari Ciracas Jakarta Timur. Perayaan Imlek dilarang di era pemerintahan orde baru.
Advertisement