Rinjani Travel Mart III Bidik Target Transaksi Rp 40 Miliar
Rinjani Travel Mart (RTM) III mulai digelar. Even tiga tahun berturut-turut ini diselenggarakan DPD ASITA Nusa Tenggara Barat (NTB) dan didukung Kementerian Pariwisata.
RTM III ini diselenggarakan pada 4–5 April 2018 bertempat di Hotel Golden Palace, Lombok. Event ini diikuti sebanyak 60 sellers dari hotel dan travel agent yang tidak hanya berasal dari NTB tetapi juga berasal dari berapa provinsi yang ada di Indonesia serta 1 seller berasal dari Nepal.
Adapun jumlah buyers yang berpartisipasi dalam Business-to-Business (B2B) ini adalah sebanyak 216 buyers yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Jepang, UAE dan Korea Selatan.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, menyambut baik kegiatan Rinjani Travel Mart III yang diinisiasi oleh DPD ASITA NTB. Kegiatan ini adalah direct selling dan yang lebih penting adalah membangun jejaring diantara industri pariwisata baik di dalam maupun yang berasal dari luar negeri.
Menurutnya, Rinjani Travel Mart III harus dimanfaatkan pelaku industri pariwisata, khususnya tour agent dan tour operators. Sebab, momentumnya tepat untuk menjual paket-paket wisata tematik. Diantaranya, paket wisata Ramadhan.
Dijelaskan Pitana, RTM III berbeda dengan penyelenggaraan Travel Mart lain. Dalam RTM III, hubungan bisnis antara pelaku usaha dengan customer, nominal transaksinya bisa diketahui saat acara berlangsung.
"Kalau RTM III ini kan antara B to B. Jadi bisa saja dia baru ambil paket untuk beberapa bulan ke depan. Harapan kami bisa ada potensi transaksi, baik langsung maupun bulan berikutnya," kata Pitana yang diamini Asisten Deputi Pemasaran Area II Regional III Ricky Fauzi.
Ketua DPD ASITA NTB, Dewantoro Umbu Joka menambahkan, tahun lalu RTM II sukses mengantarkan anggota ASITA melampaui sejumlah transaksi.
Tahun lalu, transaksi di RTM II berhasil melampaui target yang kami tetapkan yaitu Rp 20 miliar dan tahun ini diharapkan bisa mencapai Rp 40 miliar.
"Kami optimis prediksi transaksi bisa mencapai target menginggat terjadi peningkatan jumlah sellers dan jumlah buyers yang ikut pada RTM III ini. Hitungannya bila satu buyers membeli paket wisata senilai Rp 200 juta, maka total transaksi akan menyentuh angka Rp 40 miliar,” jelas Dewantoro.
Dengan kesuksesan 2017, Dewantoro semakin optimis target Rp 40 miliar tahun ini akan tercapai. Sebab, destinasi wisata di Lombok sedang mengalami perkembangan. Terlebih, sejak dibukanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang diresmikan Presiden Jokowi tahun 2017.
Dijelaskan Dewantoro, agenda-agenda seperti RTM menjadi penting. Mengingat, kontribusi yang diberikan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas kunjungan wisatawan ke depan. Kalangan agen wisata yang datang dari luar tentu akan melakukan evaluasi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, menyambut baik kegiatan seperti RTM III. Sebab, Indonesia memiliki 10 Destinasi Bali Baru yang harus digenjot. Salah satunya Mandalika di NTB.
“Pengembangan 10 Destinasi Prioritas Bali Baru harus dilakukan. Seperti juga di Mandalika. Pengembangan meliputi pembangunan infrastruktur, aksesibilitas, juga tentunya promosi. Dan Rinjani Travel Mart III adalah event yang bisa mewadahi promosi beserta paket-paket wisata di dalamnya,” tutur Menpar.
Sebab, di acara tersebut, ratusan buyer dan seller dari seluruh Indonesia dan mancanegara akan bertemu. Selain itu bakal menghemat waktu, karena hanya berlangsung dalam tiga hari.
”Tentu saja akan hemat biaya promosi, karena akan terjadi deal dengan banyak buyer dan seller dalam satu tempat,” ujarnya.
Lebih lanjut Menpar Arief menambahkan, acara seperti ini akan mempererat jaringan bisnis. Juga, meningkatkan potensi penjualan dengan ratusan buyer serta seller. Tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga mancanegara. ”Sudah terbukti pasti memberikan banyak manfaat, apalagi ini sudah digelar untuk keempat kalinya,” kata Menpar Arief Yahya.(*)
Advertisement