Rindu Al-Musthafa, Akhlak Utama Keteladanan Umat di Dunia
Memahami Akhlak Utama
Seorang teman bertanya apa pentingnya merayakan atau memperingati Maulid Nabi?. Aku bilang meneladani beliau. Nabi mengatakan : "Aku diutus Tuhan untuk menegakkan akhlaq (moralitas) luhur". Dan seluruh perilaku Nabi adalah akhlaq Karimah.
Al-Akhlaq al-Karimah adalah tujuan utama Islam, al-Hadaf al-Asma li Ba’ts al-Anbiya (tujuan tertinggi kehadiran para Nabi). Kepada Nabi Muhammad Saw. Allah Swt memuji beliau : “Engkau, sungguh, tampil dan berjalan di atas akhlak yang luhur”.(Q.S.al-Qalam,[68:4]. Seluruhnya indah : "khalqan wa khuluqan", tubuh/fisik dan perilakunya.
Lalu "apakah Akhlak utama itu",katanya lagi.
Tentu saja banyak sekali. Beberapa di antaranya adalah ini :
عقبة بن عامر قال : لقيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يوماعن فبدرته ، فأخذت بيده ، أو بدأني فأخذ بيدي ، فقال : « يا عقبة ، ألا أخبرك بأفضل أخلاق أهل الدنيا وأهل الآخرة ؟ تصل من قطعك ، وتعطي من حرمك ، وتعفو عمن ظلمك
Uqbah bin Amir mengatakan: Suatu hari aku bertemu Rasulullah Saw. Aku segera menghampiri dan memegang tangannya dan beliau segera menemuiku dan memegang tanganku. Beliau mengatakan "Uqbah, maukah kamu aku beritahu akhlak utama penghuni dunia dan penghuni akhirat?. Uqbah menjawab : "tentu, Nabi, aku mau". Nabi mengatakan : Sambunglah kembali orang yang pernah memutuskan (hubungan persaudaraan dengan) mu, berilah orang yang tidak mau memberimu, dan maafkanlah orang yang menyakiti hatimu” (HR Ahmad).
Lalu bagaimana kita mengetahui perilaku beliau yang lainnya?. Membaca buku tentang "Sirah Nabawiyyah" atau "Syamail Muhammadiyyah", atau "Hayat Muhammad". Dll.
Michael Hart menulis buku 100 tokoh berpengaruh. Ia menilai Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal spiritual maupun kemasyarakatan. Hart mencatat bahwa Muhammad mampu mengelola bangsa yang awalnya egoistis, barbar, terbelakang, dan terpecah-belah oleh sentimen kesukuan menjadi bangsa yang maju dalam bidang ekonomi, kebudayaan, dan kemiliteran bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi yang saat itu merupakan kekuatan militer terdepan di dunia.
MAULID NABI
Semesta Menyambut Kelahiran Sang Nabi
Kelahiran Muhammad bin Abd Allah saw disambut dengan penuh suka cita, bukan hanya oleh makhluk Allah di bumi, melainkan juga di langit. Ibnu al Jauzi seorang ulama pengikut aliran pemikiran Ahmad bin Hanbal terkemuka menggambar peristiwa kelahiran Nabi yang agung itu dengan sangat indah. Katanya :
“Ketika Muhammad lahir, Malaikat di langit menyiarkan beritanya dengan suara riuh rendah. Jibril datang dengan suara gembira. Arasy bergetar. Para bidadari sorga keluar menebarkan aroma wewangian. Ketika Muhammad lahir, Aminah, ibunya, melihat cahaya menyinari istana Bosra. Malaikat mengelilinginya dan membentangkan sayap-sayapnya sambil menyenandungkan puja puji kepada Tuhan”.
Malam kelahiran Nabi adalah malam yang bertaburan cahaya yang memancar dari langit biru bening. Kehadiran Nabi Muhammad, adalah anugerah besar bagi dunia manusia dan semesta raya.
Syeikh Al-Barzanji menyenandungkan kidung-kidung Madah dan puisi-puisi Na’tiyah menyambut kelahiran sang Nabi, sang calon pemimpin dunia itu.
يَا نَبِى سَلَامٌ عَلَيكَ يَا رَسُول سَلَام عَلَيكَ
يَا حَبِيبُ سَلَام عَلَيكَ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيكَ
أَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَينَا فَاخْتَفَتْ مِنْهُ الْبُدُورُ
مِثْلَ حُسْنِك مَا رَأَيْنَا قَطُّ يا وَجْهَ السُّرُورِ
أَنْتَ شَمْسٌ أَنْتَ بَدْرٌ أنْتَ نُورٌ فَوْقَ نُورٍ
أَنْتَ إِكْسِيرٌ وَغاَلىِ أَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُورِ
يَا حَبِيب يَا مُحَمَّد يَا عَرُوسَ الخَافِقَينِ
يَا مُؤَيَّد يَا مُمَجَّد يَا إِمَامَ الْقِبْلَتَينِ
Aduhai Nabi, Salam dan Damailah Engkau
Aduhai Rasul, Salam dan Damailah Engkau
Aduhai kekasih, Salam dan Damailah Engkau
Sejahteralah Engkau
Telah terbit purnama di tengah kita
Maka tenggelam semua purnama
Seperti cantikmu tak pernah kupandang
Aduhai wajah ceria
Engkaulah matahari,
Engkau purnama
Engkau cahaya di atas cahaya
Engkau permata tak terkira
Engkau lampu di setiap hati
Aduhai kekasih, aduhai Muhammad
Aduhai pengantin rupawan
Aduhai yang kokoh, yang terpuji
Aduhai imam dua kiblat, timur dan barat
Puisi-puisi ini dinyanyikan dan dihapal oleh masyarakat muslim hampir di seluruh dunia muslim, tak terkecuali Indonesia. Pada saat puisi-puisi ini dibacakan, orang-orang yang hadir bangkit berdiri dalam sikap penuh penghormatan terhadap sang Nabi. Mereka membayangkan seakan-akan sang Nabi datang dan hadir di tengah-tengah mereka. Ini sebuah ekspresi indah yang hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang punya nurani bersih dan mengerti keindahan sastrawi dan berkebudayaan.
Burdah
RINDU AL MUSTHAFA
أمِنْ تذَكُّرِ جيرانٍ بذي سلمِ
مزجتَ دمعاً جرى من مقلة ٍ بدمِ
أمْ هبَّتِ الريحُ من تلقاءِ كاظمة ٍ
وأوْمَضَ البَرْقُ في الظلْماءِ مِنْ إضَمِ
فما لعينيكَ إن قلتَ اكففا هَمَتا
ومَا لِقَلْبِك إنْ قُلْتَ اسْتَفِقْ يَهِمِ
أَيَحْسَبُ الصَّبُّ أنَّ الحُبَّ مُنْكتِمٌ
ما بَيْنَ مُنْسَجِم منهُ ومضطَرِمِ
لولاَ الهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمْعاً عَلَى طَلَلٍ
ولا أرقتَ لذكرِ البانِ والعَلم ِ
فكيفَ تُنْكِرُ حُبَّا بعدَ ما شَهِدَتْ
بهِ عليكَ عدولُ الدَّمْعِ والسَّقَم
Apakah karena rindu
pada tetangga di kampung Dzi Salam
Air bening menetes satu-satu
Dari sudut matamu
Bercampur darah
Ataukah karena semilir angin
yang berembus dari Kazhimah
Dan kilatan cahaya
Pada pekat malam
Apakah kekasih mengira
Api cinta yang membara di dada
Dapat dipadamkan oleh air mata?
Andai bukan karena cinta
Puing-puing tak mungkin basah air mata
Andai bukan karena cinta
Matamu tak mungkin jaga sepanjang malam
Membayangkan keindahan gunung gemunung
Dan semerbak wangi pohon kesturi
Dan tinggi semampai pohon pinus
Mana mungkin kau ingkari cintamu
Padahal ada saksi menyertaimu
Demikian tausiyah bersama KH Husein Muhammad. Semoga bermanfat. (03.10.22/HM)