Kasus Positif Tinggi, RIK di Rumah Sakit Sidoarjo Penuh
Rumah Sakit di Kabupaten Sidoarjo saat ini sedang kelimpungan. Pasalnya, saat ini jumlah bed yang tersedia di delapan rumah sakit rujukan, dengan total bed 450-an telah terisi penuh karena tingginya penambahan kasus positif Covid-19 setiap harinya.
Maka itu, Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin, bertekad untuk memperkuat sisi kuratif dengan penambahan ruang isolasi khusus (RIK) yang digunakan untuk menampung pasien Covid.
Namun, ia mengaku tidak bisa sendirian, pria yang akrab disapa Cak Nur ini membutuhkan dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk penyediaan RIK.
“Begini ya, tadi saya sudah bicara, pihak RS ngomong gini: 'gimana kalau kita lockdown saja ya Pak Wabup. Sementara tidak menerima pasien non covid. Kalau gitu kan kasihan masyarakat juga. Inilah yang kami maksud 'notok', gak mampu. Maka itu, harus ada sinergitas dan kehadiran dari provinsi dan pusat bagaimama memperkuat RIK ini, sehingga pasien yang datang bisa tertangani,” ujar Cak Nur.
“Kita berupaya langkah kuratif, kita perkuat RIK dan bed ini kalau RIK sekarang penuh. Saat ini hanya ada sekitar 450 (bed) dari delapan RS rujukan. Apa yang dilakukan gak kuat, kita butuh dukungan pemerintah pusat karena nambah bed RIK itu gak bisa di luar RS, karena peralatan dan sebagainya,” imbuhnya.
Cak Nur mengatakan, angka penambahan kasus yang cukup tinggi di Sidoarjo ini terjadi karena ada upaya testing baik rapid atau swab test yang dilakukan secara massal oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sidoarjo. Oleh karena itu, setelah ditemukan, mereka yang positif langsung dibawa ke RIK.
"Problemnya memang ruangannya ya, karena ruang isolasi khusus itu harus di RS. Menurut saya lebih baik kita melihat keadaan sebenarnya, daripada pura-pura tidak tahu, tidak ngapa-ngapain. Tapi hakikatnya penyebaran Corona masih luar biasa," ujarnya.
Dengan tracing massal tersebut, politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu berharap dengan cepat warga terindikasi Covid segera mendapat perawatan agar tidak menularkan ke banyak orang.
Advertisement