Ridwan Kamil Sampaikan Aspirasi Buruh Tolak Omnibus Law
Aksi demonstrasi besar-besaran menolak Omnibus Law Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah, salah satunya di Jawa Barat. Menanggapi tuntutan buruh, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil berkirim surat kepada Presiden RI Joko Widodo untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Isi surat yang ditandatangani orang nomor satu di Jabar tersebut, menyampaikan bahwa serikat pekerja atau buruh dengan tegas menolak Omnibus Law Cipta Kerja yang telah disahkan menjadi Undang-Undang serta meminta diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU).
“Disampaikan dengan hormat, bahwa dengan telah disahkannya Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja oleh DPR RI tanggal 5 Oktober 2020, di Jawa Barat telah terjadi aksi unjuk rasa dan penolakan terhadap Undang-Undang tersebut dari seluruh Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) se Jawa Barat.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menyampaikan Aspirasi dari Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang menyatakan dengan tegas menolak Omnibus Law Cipta Kerja yang telah disahkan menjadi Undang-Undang serta meminta diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU).
Seperti diketahui, pada Rabu 7 Oktober 2020 ribuan gabungan antara mahasiswa, serikat pekerja atau buruh menggelar aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang atau UU Cipta Kerja terus menyerukan agar pintu gerbang Gedung DPRD dibuka.
"Buka..buka…buka pintunya, buka pintunya sekarang juga," teriak massa.
Kepulan asap kehitaman pun beberapa kali terlihat membesar akibat aksi bakar ban yang dilakukan pendemo.
Massa mulai berkumpul di area luar Gedung DPRD Jawa Barat, sejak pukul 14.54 WIB. Mereka merupakan mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Mahasiswa Indonesia yang mulai bergabung menuju depan Gedung DPRD Jawa Barat.
Seketika, massa mulai memanas dan tiba-tiba kerusuhan pun tak terelakkan. Berawal dari aksi dorong-dorong gerbang DPRD Jawa Barat yang memicu pecahnya kericuhan. Aparat kepolisian dan dibantu TNI pun membubarkan massa aksi, dan beberapa orang yang diduga sebagai provokator diamankan.