Ridwan Kamil Kumandangkan Adzan untuk Emmeril di Tepi Sungai Aare
Sebuah video berisi rekaman singkat Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengumandangkan azan untuk Emmeril Kahn Mumtadz di tepi Sungai Aaree, Kota Bern, Swiss.
Dalam video terlihat Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menghadap sungai, mengangkat tangan kanan menutupi telinga. Namun, akibat derasnya arus air Sungai Aaree, suara Kang Emil yang sedang melantunkan azan jadi tidak terdengar. Suara dalam video tersebut lebih dominan gemuruh air sungai.
Video singkat berdurasi 4 detik itu disertai keterangan, "Kang Emil, lantunkan adzan di Sungai Aare, semoga sampai ke pendengaran dan sanubari Eril yang pernah diadzaninya saat lahir".
Diketahui, telah delapan hari berlalu Emmeril Kahn Mumtadz yang akrab disapa Eril, putra sulung Kang Emil hilang di Sungai Aaree. Operasi pencarian tim search and rescue (SAR) Kota Bern selama delapan hari tak juga membuahkan hasil.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Swiss menyampaikan, pihak otoritas setempat sudah mengubah status pencarian ananda tercinta Emmeril Kahn Mumtadz, dari yang tadinya berstatus mencari orang yang hilang (massing person) menjadi status mencari orang yang tenggelam (drowned person).
Hal ini mengisyaratkan bahwa orang yang dicari dimungkinkan sudah meninggal dunia. Meski demikian, Kepolisian Maritim Kota Bern yang memimpin operasi tetap melakukan pencarian keberadaan Eril.
Kang Emil, istri Atalia Praratya, dan Cammilia Laetitia Azzahra adik Eril, serta keluarga telah mengikhlaskan Emmeril. Mereka akan kembali ke Tanah Air hari ini.
Sementara itu, Kamis, 2 Juni 2022 malam, Ketua MUI Jabar Rahmat Syafei mengatakan, telah melaksanakan Shalat Gaib bersama keluarga di Kantor MUI Jabar, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung.
Shalat Gaib dilaksanakan setelah MUI Pusat dan KBRI Swiss memutuskan, Emmeril Kahn Mumtadz wafat. Hal ini berdasarkan informasi data dan suasana, serta perhitungan yang matang, meyakinkan kepada keluarga, bahwa Emmeril, putra Gubernur Jabar Ridwan Kamil, telah tiada.
"Langkah ini (keputusan bahwa Emmeril telah meninggal) berdasarkan perhitungan yang sangat matang. Sebab menyalatkan harus jelas. Namun dalam kondisi seperti ini, didasarkan bukan melihat itu (jasad), tetapi berdasarkan data yang diperhitungkan sudah lebih dari lima hari dan tenggelam di air. Menurut logika adalah sudah wafat," kata Ketua MUI Jabar.
Rahmat Syafei menyatakan, keputusan ini dinyatakan oleh pihak yang bertanggung jawab, yaitu KBRI Swiss. "Oleh karena itu, atas dasar syariah kepada seluruh masyarakat diimbau untuk melaksanakan Shalat Gaib untuk almarhum Emmeril Kahn Mumtadz," ujar Rahmat Syafei.