Ricuh Laga Arema, 19 Jenazah Belum Dikenali di RSUD Kanjuruhan
Sebanyak 21 korban meninggal usai laga Arema FC Vs Persebaya, ditangani RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Hanya dua jenazah yang telah berhasil dikenali. Tim medis dibantu Inafis untuk mengenali identitas 19 jenazah lainnya.
Direktur RSUD Kanjuruhan Boby Prabowo menyebut pihaknya menerima 21 jenazah sejak Sabtu 1 Oktober 2022, hingga Minggu 2 Oktober 2022. Semua korban tersebut menurutnya datang dalam keadaan meninggal. "21 yang kami terima, sudah jenazah memang. Bukan ditangani di sini kemudian meninggal," kata Boby pada Ngopibareng.id, Minggu 2 Oktober 2022.
Jenazah meninggal sebagian besar akibat trauma dengan benda tumpul. "Seperti terinjak, atau kena benda tumpul," lanjutnya.
Time medis bersama Inafis kemudian berhasil mengenali dua jenazah dan telah diambil keluarga, sedangkan 19 lainnya masih dalam proses identifikasi. "Yang dua sudah dikenali, ada foto dan kecocokan lain, sehingga sudah diambil keluarga," katanya.
Untuk memudahkan identifikasi, pihak rumah sakit nantinya akan menempelkan wajah korban sehingga pihak keluarga tidak harus berbondong-bondong ke kamar jenazah dan memenuhi fasilitas tersebut. "Sebab akan membahayakan juga bagi keluarga jika harus melihat jenazah lagi untuk mengenali keluarga mereka," imbuhnya.
Diketahui, korban ricuh dari laga Arema FC Vs Persebaya dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Kabupaten Malang, di antaranya di RSUD Kanjuruhan, RS Wafa Husada, juga di RS Mitra Delima di wilayah Kabupaten Malang.