Ribuan Warga Napak Tilasi Rute Gerilya Panglima Sudirman
Menumbuhkan semangat Nasionalisme di kalangan generasi muda, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) menggelar giat Napak Tilas Pahlawan Nasional. Seperti halnya tahun sebelumnya, Napak Tilas kali ini mengambil Rute Kediri-Nganjuk, Jawa Timur atau rute yang ditempuh Jenderal Sudirman saat perang kemerdekaan.
"Mengenang jasa Pahlawan Panglima Sudirman dengan menapak tilasi rute perjuangan beliau. Biar mereka melihat di lokasi mana saja Panglima Jendral Sudirman dan para pejuang dulu bergerilya melawan penjajah," kata Nur Muhyar Kepala, Disbudparpora Kota Kediri, Sabtu 16 November 2019.
Peserta yang dilibatkan tercatat sebanyak 1900 orang. Mereka terbagi dari berbagai kategori usia. Giat napak tilas tersebut mengambil start di depan Makam Taman Pahlawan di Jalan PK Bangsa, Kota Kediri. Ribuan peserta dilepas secara langsung oleh Nur Muhyar dan sejumlah pejuang veteran yang turut hadir.
Teknis perlombaan jejak napak tilas Pahlawan Nasional Jendral Sudirman ini diikuti perorangan, beregu putra, putri, maupun campuran berjumlah delapan orang. Untuk beregu diharuskan membawa tandu ala Panglima Sudirman. Para peserta diizinkan berjalan kaki maupun lari saat melewati rute yang ditentukan. Rute yang dilalui para peserta ini dulu digunakan Jendral Panglima Sudirman saat berperang melawan penjajah.
Peserta diharuskan memakai atribut kostum pahlawan. Mereka bersaing untuk menjadi yang terdepan sampai ke lokasi finish di Dusun Megarsari Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Dengan jarak tempuh diperkirakan 48 kilometer. Para peserta diharuskan sampai finish pukul 14.00 WIB.
Jika masih ada para peserta yang tercecer di jalan dan belum mencapai finish dari batas waktu yang sudah ditentukan. Maka pihak panitia akan mengevakusi mereka menggunakan alat transportasi. Karena rute yang dilalui adalah perbukitan dan dikelilingi hutan. Para peserta diimbau untuk tidak merokok, jika pun ada peserta yang merokok tidak diperkenankan untuk membuangnya secara sembarangan, mengigat hutan di area lereng Gunung Wilis acap kali terbakar.
Pihak panitia telah menyediakan sejumlah mobil ambulan maupun tenaga medis yang ditempatkan di beberapa titik. Mobil ambulan tersebut dipersiapkan sebagai upaya antisipasi jika peserta mengalami gangguan kesehatan di tengah jalan.