Ribuan Warga Padati Jembatan Suroboyo Sambut Tahun Baru 2025, Walikota Eri Harap Kondusif
Detik-detik jelang malam pergantian tahun 2024 menuju tahun baru 2025, warga tumpah ruah memadati sejumlah titik strategis di Kota Surabaya. Salah satunya di Jembatan Suroboyo, dekat Pantai Kenjeran, Surabaya.
Ribuan warga tampak memadati jembatan tersebut sejak dari gerbang masuk hingga di area dalam. Tampak pula mereka menikmati penampilan musik secara langsung yang dipersembahkan oleh Pemkot Surabaya. Di antaranya adalah Klantink, Bonbin Band, serta DJ Gega Group.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya Hidayat Syah menyebut, acara dalam rangka menyambut pergantian tahun 2024/2025 mulai digelar sejak pukul 20.00 WIB hingga 00.00 WIB.
"Live musiknya yang ringan-ringan seperti musik pop akustik. Yang spesial itu di Jembatan Suroboyo, selain pesta kembang api, juga ada tampilan water laser yang baru diresmikan kemarin oleh pak Wali," tutur Hidayat.
Para petugas lintas sektor yang melakukan pengamanan seperti, Satpol PP, dan Dishub sudah bersiap untuk menjaga keamanan dan kelancaran acara pergantian tahun di seluruh titik strategis di kota.
"Semoga masyarakat bisa terhibur. Dan tentu, harus jaga ketertiban. Pak Wali juga sudah mengupayakan dan masyarakat juga diharap jaga kebersihan, serta saling menghormati. Jadi jangan sampai saling menganggu sesama penonton," pungkas Hidayat.
Sementara itu, Walikota Surabaya Eri Cahyadi berharap, warga Kota Pahlawan tidak mengisi kegiatan menyambut pergantian tahun baru dengan melakukan kegiatan-kegiatan negatif, seperti konvoi kendaraan berkeliling kota menggunakan knalpot brong.
“Untuk menghindari kecelakaan di jalan, warga bisa duduk sambil menikmati hiburan karena di akhir nanti ada kembang api. Sehingga nanti pulangnya lancar ke rumah masing-masing, aman, dan selamat,” tuturnya.
Eri Cahyadi menerangkan, di setiap kecamatan, terdapat gelaran acara perayaan malam pergantian tahun. Bahkan, sejumlah pusat perbelanjaan juga mengadakan hiburan dan kembang api.
“Tujuan kita mengadakan ini supaya warga tidak muter-muter di jalan, jada ada tempat menikmati malam tahun baru. Contoh ada di Kampung Jepang Tandes. Lalu seperti Pakuwon yang ada di barat juga mengadakan acara. Maka orang terfokus di sana, jadi tidak muter (konvoi) di jalan,” tegasnya.
Advertisement