Ribuan Warga Suka Cita Rayakan Imlek di Balai Kota Surabaya
Ribuan warga Surabaya begitu suka cita menyambut perayaan Imlek Malam Cap Go Meh yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di Halaman Balai Kota Surabaya, Minggu 25 Februari 2024 malam.
Pantauan Ngopibareng.id, meriahnya Cap Go Meh membawa suasana seperti berada di kawasan Pecinan. Ornamen yang dipenuhi lampion, kesenian dan lagu Tionghoa, hingga busana yang dipakai serba merah.
Meski Cap Go Meh adalah budaya keturunan Tionghoa, banyak pula warga lokal yang ramai datang menyaksikan perayaan yang pertama kali digelar Pemkot Surabaya ini. Tak hanya itu, mereka juga berebut berfoto dan permen yang dibagikan oleh orang yang memakai busana Kakek Cina dengan membawa gentong emas berisikan permen.
Bahkan, meski banyak yang tidak mendapat tempat duduk sejumlah warga menikmati perayaan dengan berlesehan di area taman. "Ini jalan-jalan sama keluarga sekalian lihat acara Imlek ini. Ada Barongsai, ada Wushu, makan gratis, serulah," kata Fajar salah seorang warga yang ikut hadir.
Sementara itu, Clarita seorang warga lain yang ikut merayakan mengaku ini pertama kalinya ia mengikuti perayaan Imlek bersama Pemkot Surabaya. "Acaranya meriah sekali jadi senang bisa merayakan di sini," unkapnya.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, ajang ini merupakan hasil kerja sama dengan Yayasan Bhakti Persatuan. Eri mengatakan, sengaja meminta agar budaya imlek dapat dilaksanakan di Balai Kota untuk dirayakan bersama seluruh warga tanpa memandang suku, ras dan agama.
"Kegiatan ini tentunya menyatukan tali silaturahim kita berdasar Pancasila tanpa melihat suku dan ras kita. Hari ini berkumpul di sini memperingati tahun baru imlek, saya bicara Balai Kota rumah kita bersama sehingga ketika natal ketika imlek, saya bilang kalau bisa digelar di Balai Kota," ungkapnya.
Lebih lanjut, dari gelaran ini memperlihatkan bagaimana persatuan dan persaudaraan begitu terjalin sesama warga Surabaya. "Ini Surabaya kita tidak bisa dipisahkan apapun karena arek-arek Suroboyo NKRI harga mati. Surabaya tidak bisa lepas dari budaya apapun, yang dulu berjuang mempertahankan kemerdekaan tidak hanya diperjuangkan suku Jawa saja tapi semua," ujarnya.
Karena itu, ia berharap agar persaudaraan yang telah terjalin dapat terus dipertahankan sehingga menciptakan Surabaya yang aman dan damai.
Advertisement