Ribuan Turis Galau, Menunggu Perahu Evakuasi di Gili Trawangan
“Para pekerja di Gili Trawangan rata-rata orang Kabupaten Lombok Utara (KLU). Mereka ingin melihat keluarganya tapi perahu terbatas,” tutur Bahman.
Ribuan turis di Gili Trawangan, Lombok, meruah. Mereka, selain turis juga para pekerja, yang hendak dievakuasi menyusul adanya gempa dan tsunami di Pulau Seribu Masjid itu tadi malam.
Sayangnya, karena perahu terbatas akhirnya mereka juga menunggu dengan penuh kegalauan.
“Para pekerja di Gili Trawangan rata-rata orang Kabupaten Lombok Utara (KLU). Mereka ingin melihat keluarganya tapi perahu terbatas,” tutur Bahman, warga Lombok, ketika dikonfirmasi ngopibareng.id, Senin pagi 6 Agustus.
Sementara itu, sejauh ini Tim SAR gabungan tengah mengevakuasi turis dan penduduk di tiga pulau kecil (Gili) di sebelah barat laut Lombok. Ketiganya adalah daerah Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno.
Menurut Dandim 1606/ Lombok Barat Letkol Czi Joko Rahmanto, sejak pukul 06.00 WITA, pihaknya berkirim bantuan untuk evakuasi turis di Gili Air, Gili Trawangan, Gili Meno.
Wilayah militer Kodim 1606/Lombok Barat juga mencakup Lombok Utara. Menurut Joko, memang penduduk dan turis di tiga gili tersebut belum tersentuh evakuasi sejak gempa terjadi, tadi malam. Menurut dia ada sekitar 1.000 turis yang terjebak di sana.
"Kemarin mereka masih belum bisa dievakuasi turis-turis di sana. Mungkin ada 1000-an (turis) di sana itu," ujar Joko.
Sebagaimana dilansir ngopibareng.id, sebanyak 82 korban tewas akibat gempa di NTB. Sebagian besar korban tewas karena tertimpa bangunan yang roboh.
Gempa 7 SR terjadi pada Minggu 5 Agustus, pukul 18.46 WIB. Lokasi gempa berada di titik 8.37 LS dan 116.48 BT. Gempa terjadi pada kedalaman 15 km dan sempat dinyatakan berpotensi tsunami oleh BMKG. (adi)