Ribuan Takmir Musala se-Surabaya Siap Menangkan MAJU
Ribuan Takmir Musala seluruh Surabaya berkomitmen siap memenangkan pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya nomor urut dua, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno. Dukungan itu dideklarasikan langsung di hadapan Mujiaman Sukirno di Posko Pemenangan MAJU, Jalan Basuki Rahmat, Senin 2 November 2020.
Para takmir ini mengaku memilih untuk memberikan dukungannya karena melihat kepedulian kedua sosok tersebut yang berpihak pada masyarakat kecil melalui program-program yang telah disusun. Termasuk menyejahterakan masyarakat secara merata.
"Pak MA-Mujiaman pemimpin yang peduli," kata Muhammad Taufiq Mahdi, Koordiantor Forum Takmir Musala Surabaya.
Pria yang akrab disapa Gus Taufiq itu menyampaikan, selama ini perhatian Pemerintah Kota Surabaya di bawah pimpinan Tri Rismaharini kurang besar terhadap pengembangan musala dan masjid.
Sebaliknya, Taufiq melihat sendiri bagaimana MAJU telah menyiapkan program untuk pengembangan musala dan aspek sosial keagamaan lainnya.
“Ada tiga manajemen pengelolaan musala. Pertama bidang imaroh (kemakmuran) menyangkut kesejahteraan sosial. Kedua, bidang idaroh (tertib manajemen) musala juga masjid untuk mengelola itu. Ketiga adalah riayah (sarana prasarana) selama ini tidak ada perhatian,” paparnya.
Untuk itu, Fortamas menyatukan tekad siap mengamankan suara riil di musala setiap kampung-kampung di Surabaya. Mereka pun mengklaim ada ribuan takmir yang berada di barisan pendukung MAJU.
Gus Taufiq menyebut, jumlah takmir musala di Surabaya mencapai ribuan orang. Tiga kali bahkan lebih dari jumlah masjid di Surabaya. "Total masjid di Surabaya ada 2.567 masjid. Takmir Musala bisa tiga kali lipatnya," tandas Gus Taufiq.
Sementara itu, Cawawali Surabaya Mujiaman berkomitmen untuk membangun Surabaya yang lebih merata, termasuk memperbaiki musala. "Kita akan membangun Surabaya dari semua sisi dan semua lapisan. Musala harus menjadi perhatian pemerintah," kata Mujiaman.
Keberadaan musala yang tersebar di seluruh Surabaya tidak sekadar rumah ibadah, tapi juga untuk kemaslahatan umat. Bisa juga untuk pusat kegiatan pendidikan dan sosial.
"Bukan mengatur. Tapi Pemkot ikut memperhatikan pengelolaan atau manajemen mereka. Selain manajemen juga kemakmuran dan tertib administrasi harus diperhatikan. Tentu kami nanti memberi perhatian pada hal ini," kata Mujiaman.
Advertisement