Ribuan Santri Datang, Pesantren Genggong Probolinggo Dilockdown
Di tengah merebaknya covid-19 terutama di Jawa Timur dan Kabupaten Probolinggo, ribuan santri Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo kembali masuk pesantren.
Sebelumnya selama sekitar dua bulan, sejak 27 Maret lalu, mereka dipulangkan ke rumahnya masing-masing sebagai langkah preventif pencegahan covid-19.
Selama dua hari terakhir, ribuan santri Pesantren Genggong berdatangan kembali. Diawali dengan kedatangan santri perempuan (santriwati), Senin, 1 Juni 2020. Hari ini, Selasa, 2 Juni 2020 disusul kedatangan ribuan santri laki-laki (santriwan) juga tiba di pesantren.
“Ribuan santriwati dan santriwan yang tiba kembali di pesantren pada gelombang pertama, Senin dan Selasa ini berasal dari Probolinggo,” ujar KH. Hassan Ahsan Malik, salah satu pengasuh Pesantren Genggong, Selasa, 2 Juni 2020.
Sementara santri dari luar daerah Probolinggo, dijadwalkan kembali ke pesantren pada gelombang kedua. Yakni, santriwati dijadwalkan masuk pesantren, Senin, 15 Juni 2020 mendatang. Disusul santriwan keesokan harinya, Selasa, 16 Juni 2020.
Nun Alex, panggilan akrab KH Hassan Ahsan Malik menambahkan, tidak mudah mengatur kedatangan ribuan santri kembali ke pesantren. Pihak pesantren pun menggelar pertemuan dengan pengurus terkait teknis penyambutan ribuan santri itu.
“Kami juga menggandeng kepolisian dan Dinas Kesehatan terkait protokol kesehatan,” ujarnya. Dua lokasi menjadi perhatian utama yakni, tempat parkir kendaraan dan pintu gerbang pesantren.
Langkah preventif diberlakukan bagi santri yang baru memasuki gerbang pesantren. Mereka diwajibkan mandi kemudian ganti baju sebelum memasuki kamar masing-masing di pesantren.
“Setelah itu semua santri wajib mengikuti jamaah salat Magrib di Masjid Al Barokah Pesantren Genggong,” kata Nun Alex.
Sesuai arahan pengasuh utama Pesantren Genggong, KH Moh. Hasan Mutawakkil ‘Alallah, selama sebulan ke depan, pesantren di Dusun Genggong, Desa Karangbong itu akan melakukan lockdown lokal.
“Arahan Kiai Mutawakkil, pesantren akan dilockdown selama sebulan sambil menunggu aturan baru dari pemerintah terkait covid-19,” kata Nun Alex.
Kiai muda yang juga Kepala Madrasah Aliyah Zainul Hasan (MA Zaha) itu menjelaskan, selama lockdown diberlakukan, aktivitas belajar santri seperti biasa. Sebelum lockdown dimulai, pesantren akan melakukan sosialisasi lebih dulu kepada santri dan pengurus pesantren.
Disinggung, aktivitas santri selama masa lockdown lokal, Nun Alex mengatakan, seperti biasanya. “Ya seperti, Subuh berjamaah, lalu mengaji dipandu kiai sampai salat Dhuha. Juga senam pagi biar sehat dan menambah imun tubuh,” katanya.
Bahkan agar tidak jenuh selama menjalani lockdown lokal di pesantren, akan digelar kegiatan yang sifatnya hiburan bagi para santri. “Tentu hiburan yang Islami, tujuannya biar santri tidak jenuh,” kata Nun Alex.
Advertisement