Hari ini, Ribuan Relawan Prabowo Jatim Berangkat ke Jakarta
Ribuan relawan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno asal Jawa Timur menuju DKI Jakarta. Mereka menghadiri aksi Halal Bihalal Akbar yang digelar Persaudaraan Alumni (PA) 212 untuk mengawal putusan sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Wahab Hasbullah yaitu KH Solachul Aam Wahib Wahab atau Gus Aam mengatakan jumlah massa yang bergerak dari Jatim mencapai 11.000 orang.
"Insyaallah sekitar 10 ribu dari PA 212, yang dari relawan (Prabowo-Sandi) Jatim ada 1000 orang, jadi totalnya 11.000 orang," kata Gus Aam, saat dikonfirmasi, Senin, 24 Juni 2019.
Gus Aam mengatakan mulai hari ini ribuan massa tersebut bertolak dari berbagai wilayah di Jatim menuju Jakarta. Mereka menggunakan berbagai moda transportasi, dari bus, kereta hingga kendaraan pribadi.
Selain itu, lanjut Gus Aam, sejumlah kiai asal Jatim juga ikut dan berangkat lebih dulu menuju Jakarta.
"Banyak kiai Jatim yang sudah di Jakarta, saya juga sudah di sini (Jakarta) untuk mengawali," kata Gus Aam, yang juga Ketua Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin (BKSN).
Ia menyebut keberangkatan massa tersebut dipastikan berlangsung aman dan kondusif tanpa ada pencegahan dari aparat kepolisian, berbeda dengan ketika jelang pengumuman hasil pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) 21-22 Mei lalu.
Gus Aam juga mengaku pihaknya akan melakukan aksi damai dengan melakukan halal bi halal dan memanjatkan doa di depan Gedung MK. Ia juga menyebut tak akan ada aksi-aksi yang dapat memicu kerusuhan.
"Ya nggak (rusuh) kita yang penting, saling menjaga aja, menjaga kemungkinan-kemungkaran, kami juga kepenginnya aksi damai, halal bi halal dengan relawan-relawan yang lain, kami juga akan duduk sambil berdoa di sana, jadi kalau ada yang berdiri itu bukan dari kami," kata dia.
Doa dalam aksi nanti, kata Gus Aam ditujukan untuk mendoakan para Hakim MK agar bisa memberijan keputusan sengketa Pilpres ini sesuai dengan kebenaran dan hati nuraninya.
"Kami hanya berharap mudah-mudahan Allah memberikan bimbingan, memberikan kekuatan, keberanian, dan perlindungan kepada Hakim MK, agar beliau bisa menegakkan kebenaran keadilan sehingga hasil dari keputusannya itu betul-betul dari hatinya," kata dia.
Kendati demikian, Gus Aam mengaku akan menerima segala keputusan Hakim MK. Apapun hasilnya nanti harus diterima, karena, menurutnya hal itu sudat suratan dari Allah.
"Intinya kita sudah berusaha, mudah-mudahan saja Allah yang menentukan. Keputusan dari Allah harus kita terima dengan lapang dada. Kita juga sudah berdoa," katanya.
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) juga telah mempercepat pembacaan putusan sengketa pilpres yang diajukan Prabowo-Sandi. Dari jadwal yang semula 28 Juni, maju menjadi 27 Juni 2019. (frd)