Ribuan Pramuka Deklarasi Perangi Narkoba di Atas Barakuda
Ribuan Pramuka Penegak dan Pandega dari berbagai daerah di Jawa Timur menggelar Deklarasi Gerakan Milenial Cinta Damai, Anti Narkoba dan Radikalisme, Jumat, 9 Agustus 2019 malam.
Deklarasi tersebut dilakukan di sela-sela acara Pelantikan Majelis Pembimbing, Pimpinan Saka (Satuan Karya) Bhayangkara Gerakan Pramuka Jawa Timur 2019-2024, di Ngopibareng Pintu Langit, Desa Ledug, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
Deklarasi tersebut dipimpin oleh Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jatim, Saifullah Yusuf dan Kombespol Sutarjo, dan diikuti oleh seluruh pramuka yang hadir.
Uniknya, deklarasi tersebut tak dilakukan di atas panggung. Melainkan di atas Barakuda (kendaraan taktis) milik Brimob Polda Jatim. Menurut Gus Ipul, para pramuka menitipkan pesan serta mempercayakan penanganan narkoba kepada Kepolisian sebagai ujung tombak utama.
"Pramuka meminta perlindungan kepada polisi agar lebih dijaga dari bahayanya peredaran narkoba. Meskipun bukan tanggung jawab kepolisian secara sepenuhnya. Kita percaya akan tugas dan kemampuan kepolisian dalam memberantas narkoba," katanya.
Sebagai catatan, selain lebih 87 kilogram sabu, selama satu semester ini, Polda Jatim juga mengamankan 90 ribu ekstasi serta sedikitnya 300 ribu pil dobel L. Deretan jumlah tersebut merupakan hasil pengungkapan 4.325 kasus dengan 5.100 tersangka, mulai bandar, pengedar, maupun pengguna.
Malah, pada Juli kemarin, BNN juga membongkar jaringan sabu di Sampang, Madura dan mengamankan sedikitnya 25 kilogram sabu.
Nah, bila diukur perbandingan tiap gram sabu dimaknai dapat menghindarkan bahaya terhadap 10 jiwa, maka Polda Jatim disebut telah menyelamatkan 870 ribu jiwa warga dari ancaman sabu.
Itulah kemudian, Gus Ipul, panggilan akrabnya, tanpa tedeng memberikan penghormatan, karena Polda Jatim saat ini menurutnya kian memberikan penekanan agar lebih keras mengkampanyekan anti narkoba kepada remaja, terutama melalui Pramuka.
"Kita sangat mengapresiasi langkah Polda Jatim yang secara berkelanjutan menghabiskan jaringan narkoba di Jatim. Kemaren di Sampang, Madura sudah disikat habis. Inilah yang sangat kita apresiasi, sehingga kita mendorong untuk lebih semangat dalam memberantas narkoba di Jawa Timur," katanya.
Tak ingin bersikap setengah-setengah, gerakan perang terhadap narkoba pun dipadukan dengan gerakan Pramuka. Di antaranya dibentuk dalam satuan karya (Saka) Pramuka Bhayangkara.
Dari berbagai sumber diketahui, secara umum Saka Pramuka merupakan wadah pendidikan menyalurkan minat, mengembangkan bakat, keterampilan, dan Pengalaman bagi pramuka pada berbagai kejuruan.
"Rekan-rekan ini menyambut dengan deklarasi berupa kampanye untuk tidak terlibat narkoba. Terdepan untuk tidak terlibat dalam berita bohong atau hoax. Tidak terlibat dalam gerakan separatis atau anti NKRI, atau juga tidak terlibat pada perpecahan bangsa," ujar Gus Ipul.
Sementara itu, Irwasda Polda Jawa Timur, Kombes Pol Sutardjo mengungkapkan, penyalahgunaan Narkoba dan obat-obatan terlarang kian waktu terdapat tren peningkatan.
Ketidaktahuan hingga coba-coba, menurutnya jadi bagian indikator Narkoba terus merajalela bahkan merambah remaja atau pelajar.
"Kasus narkoba di Jawa Timur, secara kumulatif ada kecenderungan naik. Faktornya ketidak tahuan bahayanya narkoba, ekonomi dll. Mereka melihat untungnya saja, tapi tak memikirkan dampak yang akan terjadi. Terutama untuk kehancuran masa depan anak bangsa," ujarnya. (sumber: www.pasuruankab.go.id)