Ribuan Pencaker Serbu Job Market Fair Jatim 2019 di Pasuruan
Ribuan pencari kerja (Pencaker) beradu nasib untuk mendapatkan 2200 lowongan pekerjaan (Loker) dalam Job Market Fair 2019 yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Pasuruan, Kecamatan Pandaan, Rabu, 24 JUli 2019.
M Nailur (23), salah satu pencaker asal Sidoarjo mengaku sengaja datang ke Bursa Kerja, lantaran dirinya tidak memiliki banyak informasi akan lowongan pekerjaan, baik di internet maupun Koran.
"Pokoknya ke sini bawa banyak lamaran pekerjaan. Kali aja perusahaan yang membuka loker banyak. Semoga tahun ini saya sudah bekerja untuk menyenangkan keluarga," katanya.
Nailur dan ribuan pencaker lainnya sudah memadati area BLK Pandaan sejak pukul 6 pagi. Mereka tak hanya berasal dari Kota dan Kabupaten Pasuruan saja. Melainkan dari beberapa daerah tetangga seperti Probolinggo, Malang, Sidoarjo, Mojokerto dan Surabaya.
Kepala UPT BLK Pasuruan, Setiyo Budi mengatakan, jumlah pencaker yang datang pada bursa kerja tahun ini lebih banyak ketimbang tahun lalu. Salah stau factor yang menjadi penyebab adalah bersamaan dengan kelulusan siswa SMA/SMK/MA sederajat, beberapa waktu lalu.
"Barusan khan lulusan anak SMA sederajat. Jadi anemo pencaker yang datang ke sini tambah meningkat. Semoga beruntung dan segera mendapatkan pekerjaan," katanya.
Sementara itu, Pemprov Jatim melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terus berupaya menekan angka pengangguran di Jawa Timur. Data terbaru, angka penggangguran di Jawa Timur mencapai 800 ribu orang.
Data ini menurun dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 900 ribu orang yang menjadi pengangguran. Salah satu upaya menekan angka pengangguran adalah dengan menggelar banyak Job Fair di sejumlah UPT Balai Latihan Kerja (BLK) di sejumlah titik di Jawa Timur.
Kepala Disnakertrans Jawa Timur Himawan Estu Bagijo menegaskan bahwa salah satu upaya mengurangi angka pengangguran itu dengan memperbanyak Job Fair di sejumlah UPT BLK milim Disnakertrans Jawa Timur di Kota dan Kabupaten yang ada.
"Daya serap pengangguran saat job fair ini lumayan bagus. Dari monitoring dan evaluasi kami setiap selesai menggelar Job Fair, daya serap pengangguran mencapai 60 persen lebih. Ini sangat lumayan besar, dan berkontribusi mengurangi angka pengangguran sekarang dengan tahun lalu," katanya.
Ia menjelaskan, job fair ini menjadi wadah dalam mempertemukan pencari kerja dan perusahaan. Ini memutus jangkauan. Karena, persoalan selama ini, kadang pencari kerja tidak ketemu dengan perusahaan yang mereka lamar.
"Potensinya kalau dikirim melalui pos atau online itu bisa jadi tidak sampai. Nah, kalau ketemu langsung seperti ini kan peluangnya lebih besar, karena pencari kerja bisa mengaplikasikan atau mendaftar lowongan yang ada sesuai dengan potensi atau skil pribadinya," katanya. (sumber: www.pasuruankab.go.id)